Pihaknya mencatat lalu lintas hewan ternak sapi untuk Pasaman Barat daerah yang dekat dengan Sumut pada Januari sebanyak 272 ekor, pada Februari sebanyak 174 ekor dan pada Maret sebanyak 200 ekor. Untuk kebutuhan hewan kurban berdasarkan pengalaman sebelumnya katanya, hewan kurban berasal dari peternak lokal. 70 persen dari peternak lokal Pasaman Barat dan sisanya dari lokal Sumbar,.
Peternak lokal sapi di Pasaman Barat berada di Kecamatan Parit Koto Balingka, Talamau, Kinali dan Pasaman.
Selain itu juga berasal hewan ternak lokal Sumatera Barat seperti dari Kabupaten Agam dan Solok.
Data statistik peternakan Pasaman Barat Tahun 2023 adalah untuk populasi sapi potong sejumlah 21.253 ekor, sapi brahman cros 7 ekor, kerbau 1.066 ekor, kambing 14.522 ekor dan domba 108 ekor.
“Dengan adanya peternak lokal di Pasaman Barat maka kebutuhan daging masih terpenuhi. Termasuk untuk kurban Idul Adha,” ujarnya.
Pihaknya sedang menyiapkan tenaga medis untuk memeriksa kesehatan hewan kurban untuk persiapan Idul Adha 1446 Hijriah. “Untuk pemeriksaan kesehatan hewan kurban akan kita lakukan dua atau tiga hari sebelum Idul Adha. Untuk saat ini pemantauan kesehatan hewan kurban telah kita lakukan. Kita ingin hewan kurban nantinya bebas dari penyakit,” katanya.
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sumatra Barat menyebutkan bahwa diperkirakan ada terjadi peningkatan jumlah hewan kurban untuk pelaksanaan Idul Adha 2024 lalu.
Sementara untukl 2025 ini, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Sumatera Barat memprediksi permintaan ternak untuk kebutuhan kurban 2025 di provinsi itu mencapai 50 ribu ekor.
Jumlah hewan kurban mengalami peningkatan. “Tahun 2022 ada sebanyak 41.000 ekor hewan kurban, kemudian bertambah di tahun 2023 menjadi 43.000 ekor. Lalu di tahun 2024 bertambah termasuk pada 2025 ini diperkirakan sebanyak 50 ribu ekor,” tandasnya.
Mengingat adanya peningkatan jumlah hewan kurban pada Idul Adha 2025 ini, ketersediaan hewan di dalam daerah terbilang masih mampu mencukupi kebutuhan. Dimana untuk hewan kurban sapi yang paling banyak dibeli masyarakat di Sumbar itu, mulai dari sapi lokal, sapi bali, dan sapi brahman, hingga sapi simental. “Sementara peternakan sapi ini banyak di Kabupaten Pesisir Selatan, Dharmasraya, Sijunjung, dan daerah lainnya,” ujarnya. dia. (ped)




















