Tidak hanya PT Pindad, Moulevey juga memberikan apresiasi kepada PT PAL Indonesia yang telah berhasil memproduksi kapal rumah sakit dan sedang mengembangkan teknologi untuk pembuatan kapal selam serta kapal perang lainnya. ”Ini merupakan langkah yang baik, di mana keberadaan industri pertahanan kita dapat menumbuhkembangkan industri penunjang lainnya di dalam negeri,” ujarnya.
Ia juga memuji PT LEN Industri yang berhasil memproduksi becak motor listrik. Menurut Moulevey, ini memperlihatkan perhatian khusus Presiden Prabowo terhadap kehidupan tukang becak, khususnya di Pulau Jawa. ”Tukang becak yang rata-rata berusia tua dengan mengayuh becak manual telah menarik perhatian Presiden. Beliau memberikan becak motor listrik gratis yang merupakan hasil produksi dalam negeri oleh PT LEN Industri,” ucap pria yang akrab disapa Levi tersebut.
Braditi Moulevey menyampaikan harapannya agar seluruh industri pemerintah bisa bekerja sama dengan UMKM dan menumbuhkembangkan industri penunjang komponen untuk memproduksi hasil industri, baik militer maupun industri lainnya. ”Harapannya, sinergi antara BUMN, industri swasta, dan UMKM dapat memperkuat fondasi industri pertahanan nasional yang mandiri dan berkelanjutan,” kata pria asal Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) tersebut.
Dukungan untuk Kemandirian Alutsista
Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Andre Rosiade menyampaikan dukungannya terhadap komitmen BUMN Industri Pertahanan (Defend ID) dalam memajukan teknologi dan kemandirian alat utama sistem senjata (Alutsista) dalam negeri.
Rosiade menyoroti kontribusi PT Pindad dalam pengembangan platform matra darat dan pemeliharaan serta perbaikan (MRO), termasuk penyediaan senjata dan munisi. Hal ini disebutnya sebagai bagian dari komitmen Defend ID dalam menghadapi tantangan global dan memenuhi kebutuhan pertahanan nasional. ”Alhamdulillah, dengan adanya peningkatan produksi senjata serbu dalam negeri, salah satunya SS3 yang merupakan salah satu yang terbaik di dunia, PT Pindad kini mampu mengekspor produknya ke luar negeri. Insyaallah, dengan adanya pesanan puluhan ribu pucuk dari Pemerintah Arab Saudi, ini menunjukkan bahwa kualitas produk pertahanan kita sudah jauh lebih baik,” ujar Andre. Politisi Fraksi Partai Gerindra itu menambahkan bahwa seiring besarnya dukungan pemerintah terhadap industri pertahanan, Defend ID kini dituntut melakukan pembenahan internal, evaluasi, efisiensi, serta penguatan riset dan pengembangan. Langkah ini diperlukan agar teknologi yang dihasilkan semakin canggih dan memiliki efek deteren yang kuat dalam menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). (*)