PADANG, METRO–Meningkatkan kemampuan serta skill, Prajurit Batalyon Infantri 2 Marinir Pasmar 1 Jakarta yang tergabung dalam satuan tugas atau Satgas Tri Sila tahun 2025 di bawah kendali Gugus Tempur Laut (Guspurla) Komando Armada (Koarmada) I melaksanakan latihan di pantai Air Manis Kota Padang pada, Selasa (18/3) sore.
Dengan menggunakan 4 unit perahu karet serta kekuatan 25 personel tanguh ini bejibaku hingga jelang berbuka puasa.
Komandan Pangkalan Utama Angkatan Laut (Danlantamal II) Laksamana Pertama TNI Sarimpunan Tanjung melalui Kadispen Mayor Laut (T) Syahrul kepada POSMETRO mengatakan kegiatan latihan Raid Amfibi ini selaras dengan perintah harian Kepala Staf Angkatan Laut KSAL, Laksamana TNI Dr Muhammad Ali.S.E.,M.M.,M.Tr.Oplsa., yaitu “Tingkatan Kesiapan Operasional Baik Alutsista Maupun Satuan Operasi, Diikuti Dengan Peningkatan Kemampuan (Capability) Dalam Menghadapi Panggilan Tugas Yang Saat Ini Selalu Berkembang Secara Dinamis”.
“Tidak ada prajurit yang hebat, yang ada adalah prajurit yang terlatih,” tegas Syahrul.
Dikatakan Syahrul, kegiatan latihan Raid Amfibi ini memang harus selalu di asah karena sejatinya kemampuan prajurit Marinir salah satunya pada operasi Raid Amfibi ini.
Raid Amfibi kata Mayor Laut (T) Syahrul adalah operasi militer ofensif yaitu penyerbuan yang diproyeksikan dari laut melalui kapal ataupun perahu menuju darat dengan kekuatan amfibi, Raid Amfibi merupakan kemampuan khusus yang dimiliki oleh Korps Marinir sebagai pasukan perintis jalan dalam sebuah pertempuran.
“Pelaksanaan Raid Amfibi di medan tugas tidak ada reka ulang, karena bertujuan untuk menghancurkan sasaran kritis yang tidak dapat dihancurkan melalui udara, tembakan kapal maupun senjata-senjata yang lain serta menawan personil atau merampas peralatan penting dan instalasi musuh, setelah pasukan Raid Amfibi mendarat dapat mendukung pelaksanaan tugas dengan cepat dan agresif serta dapat diikuti dengan pengunduran secara cepat,” tutur Syahrul. “Sebagai prajurit petarung Korps Marinir harus mampu menguasai dasar dasar kemampuan dalam operasi amfibi salah satunya adalah Raid Amfibi,”tegasnya.
Sementara itu Susan (34), pengunjung pantai Air Manis mengaku kaget. Ada raungan mesin makin lama suara itu makin dekat. Ternyata ada tentara latihan. Setelah ditanya tanya sama orang kampung Air Manis, ternyata yang latihan itu TNI AL. “Kami sekeluarga sempat terkejut saat pendaratan pasukan tadi. Tapi asyik menontonnya sambil menunggu berbuka puasa,” ujar Susan. (ped)