PESSEL, METRO โ Harapan pedagang untuk memiliki pasar modern dan representatif di Pasar Inpres Painan tampaknya harus tertunda.
Pembangunan pasar yang sebelumnya telah dilakukan peletakan batu pertamanya oleh Bupati Pesisir Selatan saat itu, Rusma Yul Anwar, pada Oktober 2024 kini terhenti.
Hal ini juga menjadi perhatian Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Sumatera Barat, Kusworo Darpito, yang turut menyaksikan peresmian awal proyek tersebut.
Pasar Inpres Painan dibangun dengan anggaran Rp 53,3 miliar dari pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), meskipun sebelumnya Pemkab Pesisir Selatan mengusulkan dana sebesar Rp 98 miliar. Pasar ini dirancang berdiri di atas lahan seluas 8.877 meter persegi, dengan bangunan tiga lantai yang mampu menampung sekitar 553 pedagang.
Namun, berdasarkan pantauan di lokasi pada Rabu (18/3/2025), tidak ada aktivitas pembangunan yang berlangsung. Penghentian proyek ini menimbulkan banyak pertanyaan dari pedagang dan warga sekitar yang berharap pasar tersebut segera rampung.
Sebelumnya, para pedagang telah direlokasi ke tempat sementara oleh Pemkab Pesisir Selatan, dengan kontrak penggunaan lokasi tersebut berakhir pada Agustus 2024. Hingga kini, mereka masih berjualan di lapak-lapak darurat yang terletak di Jalan Diponegoro, Kenagarian Painan Selatan, Kecamatan IV Jurai.
Salah seorang pedagang, Yan (40), mengungkapkan kegelisahannya terhadap ketidakjelasan proyek ini.
Komentar