“Seperti yang disampaikan Bupati Hendrajoni, Pesantren Ramadhan menjadi wadah untuk membentuk karakter, meningkatkan literasi, dan melatih kepemimpinan siswa. Program ini juga selaras dengan kebijakan Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Agama, serta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,” jelas Salim.
Selain itu, para peserta juga akan dinilai oleh para guru selama kegiatan berlangsung. Sebagai bentuk apresiasi, siswa yang mengikuti Pesantren Ramadhan hingga selesai akan diberikan sertifikat.
Lebih lanjut, Salim menekankan pentingnya peran orang tua dan pihak sekolah dalam mengawal perkembangan anak, baik di rumah maupun di sekolah.
“Pesantren Ramadhan juga berfungsi sebagai wadah untuk meminimalisir kenakalan remaja, seperti balap liar, tawuran, dan perilaku negatif lainnya yang dapat merugikan diri sendiri serta orang lain,” pungkasnya.
Diharapkan, kegiatan ini tidak hanya meningkatkan pemahaman agama bagi siswa, tetapi juga membawa perubahan positif dalam sikap dan perilaku mereka setelah Ramadhan berakhir. (rio)