TANAHDATAR, METRO – Permasalahan stunting atau masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak balita. Yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usia sebayanya, kasus ini harus menjadi perhatian orang tua.
Di Tanahdatar sendiri, setidaknya terdapat sekitar lebih kurang 25 kasus stunting saat ini. Kasus ini disebabkan oleh kurang pahamnya orang tua akan permasalahan gisi anak.
”Kalau saya tidak salah sekitar 25 hingga 28 kasus yang ada di Tanahdatar, yang jelas Tanahdatar tidak termasuk rawan stunting,” ujar Yesrita, Kadis Kesehatan Tanahdatar, Senin (1/4).
Yesrita mengatakan, biasanya permasalahan stunting dimulai sejak kehamilan. Di mana asupan bagi si bayi kurang dan tidak memenuhi kebutuhan bayi yang dikandung.
“Oleh karena itu, saat ini di Tanahdatar kita sudah melakukan program Calon Pengantin. Jadi, sebelum calon pengantin itu menikah, kita berikan dahulu pengetahuan terkait hal ini, bagaimana cara merawat janin sejak didalam kandungan sampai anak ini lahir,” ujar Yesrita.
Yesrita mengatakan, jika kondisi stunting akan berdampak buruk bagi anak, dimana kecerdasan dan perkembangan anak akan berkurang. Bahkan, jika sampai mengalami gizi buruk, hal paling berbahaya bisa terjadi.
Sementara itu, Bupati Tanahdatar Irdinansyah Tarmizi saat mencanangkan Bulan Bakti Dasawisma III dan BBGRM XVI Tingkat Kabupaten Tanahdatar Tahun 2019, awal pekan kemarin (25/3) dilapangan Bola Kaki Nagari Salimpaung Kecamatan Salimpaung mengatakan, kebanyakan para orang tua tidak memahami masalah stunting.
”Banyak kita para orang tua tidak menyadari bahwa stunting adalah permasalahan gizi buruk yang banyak dialami anak-anak kita, pertumbuhan dan perkembangan anak tidak hanya dari berat badan saja, namun tinggi badan tak kalah penting untuk dipantau,” kata Bupati Irdinansyah Tarmizi.
Dia menjelaskan, stunting adalah kondisi dimana anak-anak mengalami gangguan pada masa pertumbuhan, sehingga menyebabkan anak lebih pendek ketimbang teman-teman seusianya.
”Dari itu melalui pencanangan Bulan Bakti Dasawisma dan BBGRM dengan tema kita cegah stunting dan optimalkan pengelolaan sampah rumah tangga untuk meningkatkan kebersihan lingkungan dan ekonomi keluarga, kita tingkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pemenuhan gizi bagi anak maupun ibu hamil dan menyusui, serta mengolah sampah rumah tangga untuk berbagai kegunaan,” ujar Irdinansyah. (ant)
Komentar