Meskipun pertemuan ini baru kedua kalinya digelar secara virtual, harapan untuk melanjutkan kolaborasi secara tatap muka telah muncul. Baik pihak SMAN 3 maupun sekolah mitra di Jepang berharap dapat saling mengunjungi dimasa depan.
“Kami melihat siswa-siswi dari Jepang yang awalnya agak sungkan, tetapi lama-kelamaan mereka sudah lebih santai dan menyatu seperti keluarga sendiri. Kedua belah pihak tampak sangat menikmati acara ini, meskipun hanya bertemu di dunia maya,” ujar Devi Anggraini, salah satu guru pendamping.
Pihaknya berharap pertemuan daring ini dapat berlanjut dalam bentuk kunjungan langsung. “Saling mengunjungi antara kedua sekolah tentu akan menjadi pengalaman yang lebih berkesan,” tambahnya.
Program ini tidak hanya memberikan pengalaman baru bagi siswa, tetapi juga membuka peluang bagi mereka untuk membangun jaringan internasional sejak dini. Siswa-siswi SMAN 3 terlihat semakin percaya diri dan bersemangat untuk belajar, terutama dalam menguasai bahasa Inggris.
Sementara Neli Samira menambahkan, kegiatan ini sangat bermanfaat untuk menambah wawasan lintas budaya sekaligus meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris siswa. “Kami berharap program ini menjadi langkah awal bagi kerja sama yang lebih erat dimasa depan,” harapnya
Program World Classroom with Japan and Smanthree menjadi bukti bahwa teknologi dapat menjadi jembatan dalam merajut persahabatan dan kerja sama antarnegara. Dengan semangat kolaborasi, SMAN 3 terus berkomitmen mencetak generasi yang siap bersaing di kancah global. (rmd)
Komentar