PASAMAN, METRO–Menindaklanjuti program unggulan Pemkab Pasaman pada Tahun 2025 ini mengalokasikan anggaran pendidikan gratis 12 tahun sekitar Rp12,1 miliar. Bupati Pasaman Sabar AS mengatakan pendidikan gratis merupakan program unggulan Pemkab Pasaman yang sudah tertuang di dalam RPJMD.
“Pemkab Pasaman bertekad wujudkan generasi unggul berakhlak mulia, cerdas dan sehat. Saat ini tengah berupaya keras untuk mempersiapkan generasi unggul atau Sumber Daya Manusia (SDM) yang baik. Makanya kita program pendidikan gratis,” ungkap Sabar AS.
Dikatakan Sabar AS, alokasi anggaran pendidikan gratis, kata dia, yang bersumber dari APBD terletak pada Dinas Pendidikan dan Bagian Kesra Pemkab Pasaman.
“Kalau untuk jenjang SMA dan SMK, anggarannya di Dinas Pendidikan sekitar Rp8,6 miliar. Kemudian untuk jenjang Madrasah Aliyah (MA) dan MTs di bagian Kesra Pemkab Pasaman sekitar Rp3,5 miliar. Jadi totalnya sekitar Rp12,1 miliar,” sebutnya.
Dengan alokasi anggaran itu, diharapkannya, tidak ada lagi pungutan SPP di seluruh sekolah di daerah Kabupaten Pasaman.
“Anggarannya sudah kita siapkan. Ini program prioritas kita dari dulu. Sehingga para orang tua tidak lagi dibebankan pada biaya SPP anak di sekolah,” jelasnya.
Sejumlah program yang dilakukan Pemkab Pasaman sejak beberapa tahun belakangan, menurut Sabar, merupakan rangkaian upaya ke arah pembentukan SDM Pasaman yang unggul, berakhlak mulia, cerdas dan sehat.
“Program pendidikan dan berobat gratis, pemberian beasiswa untuk mahasiswa, gerakan tahfiz dan lainnya, semuanya dimaksudkan untuk menopang misi daerah berupa Pasaman beriman bertaqwa, Pasaman cerdas, dan Pasaman sehat,” katanya.
Pemkab Pasaman sudah memiliki sejumlah program untuk mendukung target pembentukan generasi muda Pasaman yang berkualitas, berakhlak mulia, cerdas dan sehat.
“Berkat semua itu dan atas dukungan dari semua pihak, maka Pemkab Pasaman mendapatkan penghargaan dari Kementerian Pendidikan tentang Literasi dan Numerasi terbaik,” katanya.
Sabar AS juga berharap masyarakat memberikan dukungan dan partisipasi aktif untuk menyukseskan semua program itu
“Termasuk mengawal pendidikan dari jenjang TK sampai perguruan tinggi,” katanya.
Pihaknya terus berupaya memastikan porsi anggaran yang tepat dari ABPD di tengah adanya efisiensi untuk skala prioritas terhadap hak dasar masyarakat mulai dari pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan ekonomi. “Saat ini tengah rasionalisasi anggaran sesuai terbitnya Inpres efisiensi di APBD Pasaman 2025. Sebab PAD Kabupaten Pasaman hanya berkisar 10 persen, sisanya 90 persen masih transfer dari pusat,” pungkasnya.
Salah seorang ibu rumah tangga di Sungai Ronyah Hilir, Rao Utara Astuti mengharapkan program pendidikan gratis dan berobat gratis tetap dilanjutkan nantinya “Program pro rakyat perlu dilanjutkan pak bupati. Kesehatan dan pendidikan gratis,” harapnya. (ped/rel)