Reaksi terdiri dari tahapan mata melihat kejadian dari situasi dan kondisi, kemudian informasi dirubah menjadi sinyal yang akan dikirimkan serta diproses area otak yang tepat untuk diintergrasikan semua informasi dan menganalisis dilanjutkan ke bagian otak depan (Prefrontal Cortex) yang berperan dalam pengambilan keputusan dan perencanaan. Otak memutuskan tindakan apa yang paling tepat untuk diambil dalam situasi tersebut.
Keputusan dari korteks prefrontal dikirim ke lobus frontal otak yaitu area ini bertanggung jawab untuk merencanakan dan mengontrol gerakan tubuh. Dalam bentuk sinyal kemudian dikirimkan melalui sumsum tulang belakang diteruskan ke otot melalui saraf motorik. Saraf motorik memicu kontraksi otot, menghasilkan gerakan tubuh yang terlihat.
Durasi untuk menyelesaikan waktu reaksi untuk usia dewasa membutuhkan waktu paling cepat adalah 1 detik, jika dimasukan kedalam formula diatas dengan kecepatan 40 Km/jam maka 1 detik kendaraan akan berjalan sejauh 11,11 meter.
Sehingga jika menggunakan rumus 3 detik maka kita memiliki sisa jarak untuk mengerem sampai berhenti sempurna adalah 22,22 meter.
Jarak pengereman yang tercatat dengan kondisi tidak siap untuk manuver mengerem terpendek adalah 10,1 meter, terukur dari mulai pengereman hingga berhenti sempurna tanpa terjatuh.
“Waktu reaksi bervariasi tergantung oleh kompleksitas kejadian, tingkat kesigapan, kondisi mental dan fisik seperti kelelahan, stress, pengaruh obat . Waktu manuver juga bervariasi dipengaruhi oleh kondisi permukaan jalan, kondisi kendaraan dan lingkungan, berdampaknya akan makin lama dan makin jauh,”tutup Benarivo. (rom)




















