Ketua Alumni Bela Negara: Penting untuk Bentuk Karakter

Bela Negara disebutkan penting untuk pembentukan karakter bangsa.
PADANG, METRO–Ketua Alumni Gerakan Bela Negara angkatan 1992, Firdaus Ilyas mengatakan, dirinya mendukung dengan rencana pemerintah tersebut. Program ini katanya, harus segera diaplikasikan, terutama kepada unsur-unsur kepemudaan.
Dengan begitu, akan terbentuk karakter pemuda yang cinta tanah air.
”Sekarang ini kita lihat saja, semua sudah saling menghujat, sudah saling menyalahkan negara. Tidak ada rasa cinta tanah air lagi. Dimana-mana ada konflik. Ini bukti sudah pudarnya jiwa bela negara di Indonesia,” sebut Firdaus Ilyas saat dihubungi, Rabu (14/10).
Dia juga menjelaskan, dalam sejarahnya, pendidikan dan pelatihan bela negara ini sudah ada dari dahulunya. Namun, ini sudah terhenti sejak zaman reformasi tahun 1998. Sebelumnya, kader-kader bela negara ini dibentuk jiwa cinta tanah airnya. Sehingga, para kader dengan total untuk menciptakan perdamaian di Indonesia ini.
“Di Sumbar mantan kader bela ini ada sebanyak 100-200 orang. Buktinya, para kader itu semuanya rata-rata sukses. Contohnya saja, Ketua DPRD Sumbar, Hendra Irwan Rahim. Dia begitu total dalam untuk menciptakan kemajuan di Sumbar ini. Dan banyak lagi kader-kader bela negara yang sukses di bidangnya. Itu karena semangat itu sudah tertanam dalam dirinya,” sebutnya.
Tapi, sekarang kata Firdaus, semangat itu yang sudah tidak ada. Semenjak tahun 1998, pemerintah tidak lagi menganggarkan dana untuk pendidikan bela negara ini. Padahal ini sangat penting untuk pembentukan karakter yang juga sesuai dengan rencana pemerintah dalam revolusi mental. (da)

Exit mobile version