PESSEL, METRO— Puluhan warga Nagari Koto Rawang, Kecamatan IV Jurai, Kabupaten Pesisir Selatan, menggelar aksi demonstrasi di depan kantor Wali Nagari, menuntut penolakan terhadap operasional tambang galian C yang dikelola PT Tigo Padusi Nusantara.
Mereka menilai aktivitas tambang ini telah menyebabkan dampak lingkungan yang merugikan.
Salah seorang perwakilan warga, Firdaus Ces, mengungkapkan bahwa penambangan di Sungai Batang Air Salido diduga memperparah kejadian galodo (banjir bandang) yang sering melanda kawasan mereka.
Selain itu, aktivitas tambang disebut membuat petani kehilangan sumber air irigasi karena penggalian batu besar memperdalam dasar sungai dan memperlebar alirannya.
Namun, Wali Nagari Koto Rawang, Derijol, saat dikonfirmasi membantah tudingan tersebut.
Menurutnya, banjir bandang terjadi secara alami setiap lima tahun sekali, bukan akibat aktivitas tambang. Ia juga menegaskan bahwa sawah masyarakat tidak mengalami kekeringan akibat tambang.
Komentar