PDG. PANJANG, METRO–Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) per 3 Februari 2025, pada Januari lalu Indonesia mengalami deflasi, dengan angka inflasi bulan ke bulan (Januari 2025 terhadap Desember 2024) sebesar -0,76%. Hal ini disampaikan Plt. Kepala BPS RI, Amalia Adininggar Widyasanti saat Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi secara virtual yang dipimpin Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Arya, Selasa (4/2).
Deflasi tersebut terjadi bulan ke bulan pada Januari 2025, berbeda dengan bulan sebelumnya dan bulan yang sama pada 2024 yang mengalami inflasi.
“Berdasarkan kelompoknya, penyumbang inflasi paling rendah berada pada kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga. Ini karena ada diskon listrik sebesar 50% di bawah 2.200 VA, dan penggunanya hampir 90 jutaan. Ini memberikan kontribusi dalam inflasi,” ujar Amalia.
Untuk harga komoditi secara nasional, terjadi kenaikan harga pada cabai merah 39,61%, cabai rawit 45,74%, daging ayam ras 1,34%, bawang utih 0,95%, dan minyak goreng sebesar 1,09%. Bawang merah turun sebesar 0,68% dibandingkan pada Desember 2024.
Sementara itu, Kota Padang Panjang pada minggu kelima Januari 2025 terjadi inflasi sebesar 0,18% bulan ke bulan. Dengan Indeks Perkembangan Harga (IPH) sebesar 6,38 atau berfluktuasi cukup tinggi. Komoditi utama yang berkontribusi dalam fluktuasi ini adalah cabai merah, daging ayam ras, dan bawang merah.
Komentar