Ul Fakhri, menyebut ada beberapa yang sangat urgen dan mendesak yaitu terkait pembangunan kantor lurah parit rantang, karena disini penduduknya paling besar dan berada dipusat kota.
Selain itu Disampaikan Ul Fakhri, geliat ekonomi di kecamatan Payakumbuh barat sangat hidup. Tapi sektor budaya dan agama mesti harus jauh lebih hidup. Karena sangat miris soal budaya anak-anak muda yang ditanya sukunya saja kadang tidak tahu.
“Dan kita titipkan apa yang menjadi kebutuhan baik fisik, penguatan UMKM, sosial budaya, dapat kita berharap anggota DPRD dari dapil Payakumbuh Barat untuk bisa mengalokasikan dana pokok pokok pikirannya untuk mengakomodir usulan masyarakat,” harapnya.
Sekretaris Bappeda, Nila Masna, menyampaikan terkait angka kemiskinan yang mengalami penurunan, IPM naik, pengangguran turun. Dan untuk tahun 2026 masih ada sekolah negeri yang kekurangan murid. Stunting, terkait kekerasan dalam rumah tangga dan masih terbatasnya lapangan kerja.
Sementara itu, Anggota DPRD Kota Payakumbuh Fitrayanto, mengaku akan ikut mengawal hasil Musrenbang yang sebelumnya sudah dilakukan setiap kelurahan yang sudah diinput dalam sistim. Dari 84 usulan tentu tidak akan bisa semua dilakukan, dan kami akan mensupor melalui pokir, dan tentu akan dilihat sesuai dengan apa yang menjadi prioritas.
“Jika ada usulan yang tidak bisa diakomodir, apakah karena keterbatasan anggaran, kendala teknis dan lainnya maka harus dijelaskan kepada masyarakat, edukasi masyarakat sehingga nanti tidak muncul rasa anti pati dari masyarakat, sehingga masyarakat bisa memahami,” ucapnya.
Tokoh masyarakat Kecamatan Payakumbuh Barat yang juga Ketua LPM Nunang Saya Bangun, Fahman Rizal, harapan tiap usulan dikelurahan itu dapat dilaksanakan. Dan 5 usulan dari masing-masing kelurahan itu tentu sangat prioritas. Dan bila tidak bisa dilaksanakan tahun 2026 karena keterbatasan anggaran maka diharapkan tahun-tahun berikutnya tetap jadi prioritas.
“Kita apresiasi anggota DPRD kita yang sangat perhatian dengan berbagai kondisi masyarakat. Tentu termasuk untuk pembangunan kota Payakumbuh, harapannya secara politis tetap dilakukan pengawalan terhadap apa yang menjadi harapan dan usulan masyarakat, apakah itu melalui fokir dan lainnya,” harap. (***)




















