Proses pembuatan tempat sampah dimulai dengan mengumpulkan galon bekas yang tidak terpakai. Kemudian, galon tersebut dimodifikasi dengan cara dipotong pada bagian atasnya, dan dilengkapi dengan saringan untuk memisahkan air agar sampah organik menjadi kering.
Tempat sampah kemudian diletakkan di blok hunian WBP, sambil dilakukan sosialisasi mengenai pentingnya pemilahan sampah kepada WBP dan petugas rutan.
“Saya berharap program ini dapat menjadi langkah awal yang baik dalam pengelolaan limbah di Rutan Kelas IIB Batusangkar,” ucap Elfiandi, Kepala Rutan Kelas IIB Batusangkar.
Penyediaan tempat sampah ini merupakan bagian dari program pengelolaan limbah rumah tangga di rutan, yang bertujuan untuk memisahkan sampah organik dan anorganik. Sampah anorganik yang telah dipilah dapat dijual atau didaur ulang, sementara sampah organik dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak, yang dapat membantu mengurangi sampah secara efisien. (ant)
















