TANAHDATAR, METRO – Tim Penilai tingkat Nasional melakukan verifikasi dan kunjungan lapangan ke Kabupaten Tanahdatar dalam penilaian tahap V Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) tahun 2019. Bupati Irdinansyah Tarmizi dalam kesempatan itu menyambut langsung kedatangan tim di Indo Jolito Batusangkar, Rabu (27/3).
“Kami patut bersyukur karena untuk ketiga kalinya mewakili Sumbar ke tingkat nasional dalam hal perencanaan pembangunan, mudah-mudahan beban ini bisa membawa hasil yang lebih baik hari ini,” ungkap Irdinansyah didampingi Kepala Baperlitbang Alfian Jamrah.
Dijelaskan bupati, perencanaan pembangunan sudah mengacu kepada mekanisme dan metode yang ditentukan oleh peraturan perundang-undangan, mulai dari tingkat jorong hingga tingkat kabupaten. Bahkan bupati, pelaksanaan kegiatan juga telah dilaksanakan secara terpadu dengan melibatkan seluruh instansi dan unsur masyarakat.
“Ini dibuktikan dengan keterpaduan kita dalam membangun antara pemerintah daerah dengan masyarakat, swasta, perguruan tinggi, perantau dan tokoh-tokoh masyarakat yang terdiri dari ninik mamak, alim ulama, cadiak pandai serta bundo kandung,” jelas Irdinansyah.
Diakui, sampai bupati, pemerintah daerah mempunyai keterbatasan dalam kemampuan anggaran, peran serta swasta dan khususnya perantau dirasakan sangat luar biasa mendorong percepatan pembangunan di Tanahdatar.
Berkaitan dengan keterbatasan itu, Bupati juga sampaikan pemerintah daerah melahirkan berbagai inovasi. “Saat ini tercatat 111 inovasi dalam rangka pelaksanaan pembangunan yang ujungnya nanti terjadi lompatan-lompatan dalam peningkatan kualitas manusia,” sebutnya.
Di antara inovasi utama apa yang disebut Gerbang Cerdas yaitu gerakan pembangunan masyarakat cerdas di bidang pendidikan.
“Tidak ada anak Tanah Datar yang tidak bisa melanjutkan ke Perguruan Tinggi Negeri karena alasan biaya, ini kita bantu dengan APBD Tanahdatar serta menggandeng Baznas, CSR swasta dan perantau,” jelasnya. Selain itu ada program Gerakan Pugar Rumah Masyarakat Tidak Mampu (Gapura Mantap), Kabupaten Tahfiz, OASE Sahabat Hati dan lainnya.
Ketua DPRD Tanahdatar Anton Yondra didampingi Wakil Ketua Saidani dan Wakil Ketua Irman mengakui, prestasi ini berkat kerjasama yang baik antara berbagai pihak termasuk dukungan Forkompinda yang solid.
“Selaku legislatif, kami berkomitmen dengan pemerintah daerah untuk jadwal pembahasan dokumen perencanaan sesuai jadwal yang sudah diatur peraturan perundangan,” ucap Yondra. Anton berharap dengan perencanaan yang matang bisa menjawab apa yang menjadi harapan dan kebutuhan masyarakat.
Tim Penilai yang diwakili Dr Dedi M. Masykur Riyadi (tim penilai independen) di awal penyampaiannya mengatakan Tanahdatar termasuk kabupaten yang kecil di Sumbar namun dengan adanya kebersamaan bisa besar. “Tanah Datar harus punya tekad dan usaha yang besar, buktinya hari ini bisa masuk 10 nasional dari ratusan kabupaten di Indonesia,” ucap Dedi.
Untuk itu sampai Dedi, tim turun ke Tanah Datar untuk melakukan verifikasi sekaligus wawancara langsung dengan pihak-pihak terkait dalam proses pembangunan.
“Berikan informasi yang seluas-luasnya kepada tim, karena tidak semua informasi yang bisa tersampaikan secara tertulis, tidak hanya yang baik-baik saja juga sampaikan kendala yang dihadapi,” sebut Dedi.
Dikatakan Dedi, kunjungan ini tidak hanya mencari juara tetapi bisa menjadi bahan rujukan bagi daerah lain.
Anggota tim yang lain Dr. Robby Arya Brata (Tim Penilai Utama) dan Ika Widywati (Tim Penilai Teknis) dan Yulia (Admin Bappenas). Sementara stake holder terkait terlihat hadir Rektor IAIN Batusangkar, Baznas Tanah Datar, Dewan Pendidikan, kepala sekolah, mahasiswa penerima beasiswa, bundo kanduang dan kepala perangkat daerah. (ant)