Kedua, Dalam hal infrastruktur, Pj. Bupati menyoroti keterbatasan biaya sebagai tantangan utama. Ia menyarankan pendekatan pembangunan berbasis swakelola agar dana berputar di masyarakat. “Pembangunan harus memprioritaskan proyek-proyek yang telah berjalan agar manfaatnya lebih dirasakan masyarakat. Selain itu, saya juga menghimbau agar masyarakat tidak membuat pemukiman baru secara sporadis karena hal ini membutuhkan infrastruktur baru yang sulit diselesaikan,” ujar Fernando.
Ketiga, Kesehatan , Pj. Bupati mengingatkan pentingnya kedisiplinan tenaga medis untuk hadir di Puskesmas Pembantu (Pustu) dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya demi memastikan pelayanan kesehatan optimal.
Keempat, Pendidikan. Kepada para guru, Pj. Bupati meminta agar lebih berfokus pada kemajuan pendidikan anak-anak Mentawai, bukan hanya pada kesejahteraan pribadi. Kelima, Kebudayaan dan Kebersamaan Fernando menekankan pentingnya melestarikan budaya lokal Mentawai dengan mengangkat filosofi “Musara Kasimaeruk” yang berarti bergandengan tangan menyelesaikan masalah bersama. “Budaya Mentawai harus menjadi tuan rumah di negeri sendiri,” tegasnya.
Mengakhiri sambutannya, Pj. Bupati Fernando berharap RKPD ini menjadi panduan strategis untuk menghadapi tantangan pembangunan di Kepulauan Mentawai demi menciptakan masyarakat yang lebih sejahtera dan mandiri. (rul)
Komentar