Melirik Destinasi Wisata Pantai dan Alam, Wisata Tingkatkan Ekonomi Masyarakat

Kota Pariaman – PEMERINTAH Kota Pariaman hingga kini terus menawarkan destinasi wisata alam yang menarik. Dibawah kepemimpin Walikota Pariaman H Genius Umar dan Wakilnya, Mardison Mahyuddin terus garap secara serius, salah satu yang diandalkan adalah wisata pantai. Uniknya, pantai di Kota Pariaman dibikin tematik. Pemko Pariaman hingga melakukan banyak hal sebagai bentuk keseriusan menjadikan Pariaman sebagai kota wisata. Salah satunya mengubah pandangan masyarakat Pariaman.
“Salah satunya masyarakat nelayan diubah menjadi masyarakat wisata,” kata Walikota Pariaman H Genius Umar, kemarin.
Genius Umar mencontohkan, masyarakat yang biasa bicara dengan nada kencang harus diubah. Sebagai masyarakat wisata harus bisa berkomunikasi dengan baik. Termasuk masyarakat yang biasa duduk saja, harus bisa ikut menjadi bagian dari wisata. “Tidak kalah penting semua SKPD juga sudah mengarah ke wisata,” ujarnya.
Dia mengaku bukan hal mudah untuk mengubah kultur masyarakat tersebut. Namun, upaya itu sudah dilakukannya sejak masih menjabat wakil wali kota.
“Awal bergerak ke kalangan milenial. Mulai kunjungan ke pulau. Dulu kan tidak ada wisata,” katanya.
Saat menjabat Walikota, impian Pariaman menjadi kota wisata benar-benar diwujudkan Genius. Semua pantai sudah berdasarkan zonasi. Mana yang konservasi mana menjadi wisata.
Wisata alam, masih menjadi andalan. Uniknya di sana dibuat tematik setiap pantainya. Antara lain, pantai cermin, pandai wisata keluarga, dan wisata sepatu roda. “Sejauh ini wisatawan yang datang masih dari Jambi dan Pekanbaru,” katanya.
Event juga banyak selama 2019. Ada 47 event untuk menunjang wisata Pariaman. Lebih lanjut dia mengatakan, yang dikembangkan adalah wisata yang tidak merusak adat dan agama. Makanya, pihaknya melibatkan masyarakat.
Dari dana desa juga diminta sisihkan dana untuk Desa Wisata. Tokoh adat dilibatkan. Mereka dibawa ke Bali, Banyuwangi, dan Jogja.
“Demam wisata sudah masuk sampai daerah. Kita ingin setiap desa mempunyai produk wisata. Kita dorong ini,” ujarnya.
KA Penunjang wisata
Keberadaan Kereta Api (KA) di Sumatera Barat diyakini mampu menggenjot laju pariwisata. Apalagi, Presiden Joko Widodo (Jokowi) selalu menekankan, bahwa potensi wisata tidak akan pernah habis-habisnya.
Namun, untuk memaksimalkan potensi itu, tentunya perlu menggencarkan pembangunan konektivitas. Hal ini dipaparkan Menteri Perhubungan (Menhub) RI Budi Karya Sumadi usai meresmikan Stasiun Kereta Api Naras, di Kota Pariaman. “Wisata itu andalan semua provinsi. Wisata itu potensi yang tidak pernah habisnya,” katanya.
Budi Karya Sumadi menerangkan, pengaktifan kembali stasiun KA di Sumbar adalah bentuk keseriusan pemerintah dalam mendukung kemajuan pariwisata. Bahkan, setelah Naras ini, pihaknya juga akan mengaktifkan kembali KA di Bukittinggi dan semuanya akan diintegrasikan.
“Ini tanda pemerintah konsisten mengembangkan pariwisata Sumbar,” katanya.
Selain potensi wisata, Sumbar juga dikenal dengan ragam kuliner yang kelezatannya bahkan sudah mendunia. “Alamnya indah, orangnya ramah, dan makanan Minang lezat. Ini tiga hal yang bikin wisatawan terus datang ke Sumbar,” katanya.
Senada dengan itu, Wali Kota Pariaman Genius Umar menyebutkan, kehadiran layanan KA dari Padang menuju Pariaman sangat berimbas pada perekomian masyarakat.
Bahkan, objek wisata pantai di Pariaman nyaris tidak pernah sepi. Apalagi, di hari Sabtu dan Minggu atau saat libur sekolah.
“Stasiun Naras itu sudah 30 tahun tidak aktif dan sekarang aktif lagi. Mudah-mudahan geliat ekonomi masyarakat kian terbantu,” katanya.
Sinergitas pembangunan pusat dengan daerah harus terus dijaga. Mustahil daerah mampu berdiri sendiri dengan APBD terbatas tanpa dukungan penuh pemerintah pusat.
“Kami mengharapkan hubungan baik pemerintah daerah dan pusat terus terjaga,” kata Wali Kota Pariaman Genius Umar saat peresmian reaktivasi Stasiun Naras yang dihadiri Menhub RI Budi Karya Sumadi dan Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Jumat (22/3).
Genius mengaku, perhatian Pusat terhadap Kota Pariaman cukup besar. Bahkan, tahun ini akan dibangun pasar Pariaman senilai Rp 120 miliar dan itu dibantu langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Kalau kota yang bangun, mungkin 15 tahun kelarnya. Tapi dengan bantuan pemerintah pusat, bisa dibangun dengan satu tahun,” kata Genius.
Di samping itu, aktifnya Kereta Api (KA) Pariaman-Padang dan sebaliknya, sangat berdampak besar terhadap dunia pariwisata Pariaman. Dirinya berharap, keberadaa KA akan terus menjadi penggerak ramainya kunjungan wisata dari daerah tetangga.
Genius berharap, pemerintah juga membangun pelabuhan menuju Mentawai dari Pariaman. Sehingga, pengunjung yang hendak ke Mentawai, tidak lagi repot ke Padang, tinggal turun naik kereta ke pelabuhan dan berlayar ke Mentawai. Dengan demikian, Pariaman diyakini akan menjadi tujuan wisata di Ranah Minang.
“Jadi nanti, di Pariaman itu tidak hanya KA dan Bandara saja. Tapi, juga ada pelabuhan. Lengkap kita ketiga-tiganya,” tandasnya mengakhiri.(***)

Exit mobile version