Pengendalian Inflasi Daerah, Pj Wako Soroti Harga Cabai

RAPAT INFLASI DAERAH— Penjabat (Pj) Wali Kota Padangpanjang Sonny Budaya Putra, bersama instansi terkait mengikuti rapat pengendalian inflasi daerah bersama Mendagri secara daring, di Ruang VIP Balai Kota.

PDG. PANJANG, METRO–Pada minggu ketiga Ja­nuari 2025, Indeks Perkem­bangan Harga (IPH) mencatat kenaikan di 35 provinsi, dengan enam provinsi mengalami kenaikan IPH di atas 5 persen. Di Pulau Sumatera, kenaikan IPH tertinggi terjadi di Kabupa­ten Agam sebesar 8,09 persen.

Komoditas seperti ca­bai merah, cabai rawit, dan telur ayam ras menjadi komoditas utama penyebab kenaikan IPH.

Hal ini dibahas dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah yang dipimpin Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, Senin (20/1). Kegiatan tersebut diikuti secara daring oleh Penjabat (Pj) Wali Kota, Sonny Budaya Putra, bersama instansi terkait di Ruang VIP Balai Kota.

Dalam kesempatan ini, Mendagri Tito meminta dukungan daerah terha­dap pelaksanaan 8 Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC). Termasuk program makan siang gratis, pemeriksaan kesehatan gratis, bantuan sosial, me­nyediakan rumah murah bersanitasi baik dan pe­ningkatan produksi pertanian.

Setelah rakor, Pj Wako Sonny meminta jajarannya untuk memedomani arahan mendagri terkait 8 PHTC itu di samping optimalisasi pemantauan inflasi dan harga, termasuk harga cabai merah yang menjadi perhatian utama.

“Pedomani aturan yang terkait pengunaan dana alokasi khusus (DAK) dan lain lain pada program prioritas tersebut. Lalu sosialisasikan. Program prioritas seperti makan siang gratis dan pemeriksaan kesehatan gratis tentunya telah melewati kajian yang sangat baik,” ujarnya.

Untuk inflasi, Sonny mengimbau agar dioptimalkan pemantauan harga dan perkembangan lain yang perlu disikapi segera. “Kita juga akan lakukan gerakan menanam jagung bersama Polres Padang Panjang sebagai upaya pengendalian inflasi ini,” ungkapnya.

Untuk Inflasi Kota Padang Panjang, Analis Perekonomian Bagian Pe­rekonomian dan Sumber Daya Alam Setdako, Chandra Erfiko, S.E menjelaskan, inflasi Desember 2025 mencapai 1,68% (YoY), sementara secara bulanan terjadi inflasi 0,34% (MtM).

“Berdasarkan data terbaru, IPH Padang Panjang pada minggu ketiga Januari 2025 tercatat sebesar 5,57. Menunjukkan fluktuasi yang cukup signifikan. Selain cabai merah, komoditas seperti daging ayam ras dan bawang merah juga berkontribusi terhadap kenaikan inflasi,” jelasnya.

Secara umum, tambahnya, harga 48 komoditas di Padang Panjang relatif stabil. Namun, terdapat fluktuasi pada enam komoditas. Komoditi yang naik di antaranya telur ayam ras, cabai merah, bawang pu­tih. Komoditas yang turun harga daging ayam broiler, cabai rawit, bawang merah.

Komoditas lainnya stabil, termasuk beras (kualitas I, II, III), gula pasir, tepung terigu, daging sapi, daging ayam kampung, telur ayam kampung, cabai hijau, bawang bombai, dan minyak goreng.

“Kenaikan harga yang paling signifikan terjadi pada cabai merah, dengan kenaikan sebesar Rp11.350/kg (20,64%). Kenaikan ini dipicu penurunan pasokan cabai merah akibat stok yang berkurang dari daerah sentra di luar Sumatera Barat, seperti Pulau Jawa. Serta tingginya curah hujan yang berdampak pada hasil produksi lokal,” ung­kap Erfiko. (rmd)

Exit mobile version