Kaba Festival Kembali Dihelat Tahun 2025, Ery Mefri: Yang Kami Kerjakan selama 40 Tahun Ada yang Perhatikan

Pimpinan Nan Jombang Dance Company, Ery Mefri bersama Direktur Angga Djamar berikan keterangan pers, Senin (20/1).

PADANG, METRO–Kaba Festival merupakan pesta para seniman yang dihadirkan Nan Jombang Dance Company. Pesta ini sudah dilaksanakan sejak tahun 1988 silam.

Awalnya Kaba Festival bernama Galanggang Tari Sumatera. Kemudian pada tahun 2000 berganti nama menjadi Padang Bagalanggang. Selanjutnya, sejak tahun 2014 hingga sekarang berganti nama lagi menjadi Kaba Festival.

Eksistensi Kaba Festival selama 37 tahun mendapat perhatian Kementerian Kebudayaan RI. Melalui Kegiatan Dana Indonesiana dan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), Kementerian Kebudayaan RI menggandeng Nan Jombang Dance Company untuk menghelat Kaba Festival X Tahun 2025.

Perhelatan Kaba Festival X Tahun 2025 ini jadwalnya cukup lama, yakni sejak Januari 2025 hingga Juni 2025. Pimpinan Nan Jombang Dance Company, Ery Mefri mengatakan, Kaba Festival ini bukanlah pekerjaan Nan Jombang. Tetapi Nan Jombang yang berkarya.

“Dulunya setiap kami berkarya, tidak punya kesempatan dari manapun. Apalagi kesempatan dari pemerintah, karena Nan Jombang dulunya dianggap tidak ada apa-apanya. Bahkan sampai sekarang kesempatan itu tidak ada,” ungkap Ery, saat konferensi pers Kaba Festival X Tahun 2025 di Padang, Senin (20/1).

Ery mengungkapkan, karena tidak mendapat kesempatan, pada tahun 1988 dirinya membuat kesempatan itu sendiri dengan menghadirkan Galanggang Tari Sumatera. “Kami akan kejar kesempatan dan merubah takdir itu sendiri. Selama 25 tahun berjuang, kesempatan itu muncul. Kami dulu hanya sekadar mendapat kesempatan, kami ingin muncul di dunia dan kami tidak ingin dibiayai negara untuk muncul ke dunia,” tegasnya.

Kesempatan itu, terangnya, menjadi kenyataan. “Ke mana pun pergi kami tidak bawa duit Indonesia. Tapi muncul ide lagi, kalau kami saja pergi tidak dibiayai negara, kami merasa tidak enak. Kami teruskan Kaba Festival ini untuk mencari teman berlari ke dunia. Bukan untuk bersaing tapi jadi teman berlari,” terangnya.

Kaba Festival, sebuah festival yang dihadirkan Nan Jombang Dance Company, menurut Ery satu-satunya festival yang lancar dilaksanakan setiap tahunnya. “Kaba Festival merupakan koreograger yang memproduksi karya dan secara bersamaan menjadi penyelenggara festival. Padahal dunia ini sulit sejalan. Kami jalankan saling bersinergi. Keduanya menyatu. Alhamdulillah kami bisa menyatukannya,” terangnya.

Ery juga menegaskan, dirinya selama berkarya, tidak akan meninggalkan Sumbar. “Orang-orang banyak meminta kami pergi ke luar Sumbar. Kami tidak pergi. Kami tidak mau pergi. Kami tetap tinggal di Sumbar meski menghadapi “keganasan” dan “kekejaman” di Sumbar,” tegasnya.

Dengan perjuangannya selama 37 tahun, Kaba Festival eksis hingga sekarang. Ery menyebut, kerja kerasnya mendapat perhatian pihak lain. “Pekerjaan yang kami lakukan ada yang perhatikan. Yang kami kira tidak diperhatikan, tapi ada yang monitor terus. Padahal saya sangat nakal “menghujat” dan “menendang” pemerintah,” terangnya.

Ery mengaku perhatian pemerintah melalui Kementerian Kebudayaan RI berbeda dengan Pemprov Sumbar. “Pemerintah pusat justru mengapresiasi apa yang kami kerjakan selama ini. Pemerintah menilai apa yang kami kerjakan di Nan Jombang sebenarnya dikerjakan pemerintah. Tapi pemerintah tidak sanggup. Nan Jombang mampu. Pemerintah sangat bersyukur dan mendatangi kami lalu mengucapkan terima kasih,” terangnya.

Ucapan terima kasih yang diberikan pemerintah, menurut Ery tidak berupa pemberian piagam dan uang kepada dirinya yang telah berjuang 40 tahun silam mendirikan Nan Jombang Dance Company. Tetapi apresiasi dengan menyampaikan program event strategis untuk membantu Kaba Festival. “Selama ini saya akui Kaba Festival ngos-ngosan. Kadang hanya digelar satu hari, dua hari dan empat hari, karena keterbatasan dana,” terangnya.

Pemerintah melalui Kementerian Kebudayaan RI membantu hadirnya kembali Kaba Festival X pada tahun 2025 ini. “Kami diminta mengajukan event yang harus dilakukan. Kami buatlah event dan kami kirim. Ternyata sembilan item event yang kami buat mereka terima semua. Tidak ada yang menolak. Sehingga hadirlah Kaba Festival X Tahun 2025 ini,” ungkapnya.

Direktur Nan Jombang Dance Company, Angga Djamar mengatakan, Kaba Festival X Tahun 2025 yang digelar Januari 2025 hingga Juni 2025, menghadirkan berbagai kegiatan. Meliputi, FGD Program Strategis (Roadmap) Nan Jombang Dance Company dan Kaba Festival lima tahun ke depan, Selasa, 28 Januari 2025 dan Kamis, 30 Januari 2025.

Juga ada Workshop Pengelolaan Arsip Nan Jombang Dance Company, 16-17 Februari 2025, Workshop Penulisan Apresiasi Seni Pertunjukan, 19-21 Februari 2025. Juga ada Kaba Festival Nan Balega (Pergelaran Kesenian Tradisi) 9-12 April di Taman Kebudayaan Sumbar. “Ada 19 penampil yang akan tampil pada pergelaran kesenian tradisi ini. Mereka yang tampil yang telah berproses,” terangnya.

Kegiatan lainnya, ada Kaba Festival Nan Maurak Alek (Seni Pertunjukan Kontemporer Berbasis Tradisi). “Pada kegiatan ini bakal tampil pertunjukan “Asok dari Tungku” dengan Koreografer Ery Mefri yang akan membuka Kaba Festival Nan Maurak Alek. Juga ada penampilan 9 penampil seniman dari Indonesia dan 1 penampil dari Taiwan,” terang Angga.

Kaba Festival berlanjyut dengan digelarnya seminar seni pertunjukan,14 Mei 2025 dan bedah buku pada 23 Juni 2025. “Buku yang dibedah berjudul Salam Tubuh pada Bui, Perjalanan 40 Tahun Ery Mefri Berkarya dan bedah buku Retrospeksi Kaba Festival,” terang Angga.(fan)

Exit mobile version