Dengan perjuangannya selama 37 tahun, Kaba Festival eksis hingga sekarang. Ery menyebut, kerja kerasnya mendapat perhatian pihak lain. “Pekerjaan yang kami lakukan ada yang perhatikan. Yang kami kira tidak diperhatikan, tapi ada yang monitor terus. Padahal saya sangat nakal “menghujat” dan “menendang” pemerintah,” terangnya.
Ery mengaku perhatian pemerintah melalui Kementerian Kebudayaan RI berbeda dengan Pemprov Sumbar. “Pemerintah pusat justru mengapresiasi apa yang kami kerjakan selama ini. Pemerintah menilai apa yang kami kerjakan di Nan Jombang sebenarnya dikerjakan pemerintah. Tapi pemerintah tidak sanggup. Nan Jombang mampu. Pemerintah sangat bersyukur dan mendatangi kami lalu mengucapkan terima kasih,” terangnya.
Ucapan terima kasih yang diberikan pemerintah, menurut Ery tidak berupa pemberian piagam dan uang kepada dirinya yang telah berjuang 40 tahun silam mendirikan Nan Jombang Dance Company. Tetapi apresiasi dengan menyampaikan program event strategis untuk membantu Kaba Festival. “Selama ini saya akui Kaba Festival ngos-ngosan. Kadang hanya digelar satu hari, dua hari dan empat hari, karena keterbatasan dana,” terangnya.
Pemerintah melalui Kementerian Kebudayaan RI membantu hadirnya kembali Kaba Festival X pada tahun 2025 ini. “Kami diminta mengajukan event yang harus dilakukan. Kami buatlah event dan kami kirim. Ternyata sembilan item event yang kami buat mereka terima semua. Tidak ada yang menolak. Sehingga hadirlah Kaba Festival X Tahun 2025 ini,” ungkapnya.
Direktur Nan Jombang Dance Company, Angga Djamar mengatakan, Kaba Festival X Tahun 2025 yang digelar Januari 2025 hingga Juni 2025, menghadirkan berbagai kegiatan. Meliputi, FGD Program Strategis (Roadmap) Nan Jombang Dance Company dan Kaba Festival lima tahun ke depan, Selasa, 28 Januari 2025 dan Kamis, 30 Januari 2025.
Juga ada Workshop Pengelolaan Arsip Nan Jombang Dance Company, 16-17 Februari 2025, Workshop Penulisan Apresiasi Seni Pertunjukan, 19-21 Februari 2025. Juga ada Kaba Festival Nan Balega (Pergelaran Kesenian Tradisi) 9-12 April di Taman Kebudayaan Sumbar. “Ada 19 penampil yang akan tampil pada pergelaran kesenian tradisi ini. Mereka yang tampil yang telah berproses,” terangnya.
Kegiatan lainnya, ada Kaba Festival Nan Maurak Alek (Seni Pertunjukan Kontemporer Berbasis Tradisi). “Pada kegiatan ini bakal tampil pertunjukan “Asok dari Tungku” dengan Koreografer Ery Mefri yang akan membuka Kaba Festival Nan Maurak Alek. Juga ada penampilan 9 penampil seniman dari Indonesia dan 1 penampil dari Taiwan,” terang Angga.
Kaba Festival berlanjyut dengan digelarnya seminar seni pertunjukan,14 Mei 2025 dan bedah buku pada 23 Juni 2025. “Buku yang dibedah berjudul Salam Tubuh pada Bui, Perjalanan 40 Tahun Ery Mefri Berkarya dan bedah buku Retrospeksi Kaba Festival,” terang Angga.(fan)
Komentar