Administrasi Tidak Berfungsi, Akses Pembiayaan UMKM di Labuah Sungai Batang Berkurang

oleh: Amanda Purnama Silva (Mahasiswa Prodi Humanitas Universitas PGRI Sumatera Barat)

UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) memiliki peranan penting dalam perekonomian Indonesia. Termasuk di Labuah Sungai Batang, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam. Namun, banyak UMKM kesulitan mengakses pembiayaan dari lembaga keuangan formal karena kelemahan administrasi.

Administrasi yang tidak tepat, seperti ketidaklengkapan dokumen, laporan keuangan tidak rapi dan tidak adanya rekam jejak yang jelas mengenai kinerja usaha, sering kali menjadi hambatan dalam pengajuan pinjaman atau kredit.

Penyebab utama masalah ini bisa berkaitan dengan ketidakmampuan atau ketidaktahuan pemilik UMKM tentang prosedur administratif yang dibutuhkan lembaga keuangan, serta kurangnya pelatihan dalam hal pengelolaan administrasi.

Dampak Administrasi yang Tidak Maksimal
Ketidakmaksimalan fungsi administrasi berdampak pada beberapa hal;

1. Terhambatnya Akses Pembiayaan

Tanpa administrasi yang rapi dan terorganisir, UMKM tidak memenuhi persyaratan mendapatkan pinjaman, hibah, atau pembiayaan lain dari bank atau lembaga keuangan non-bank.

2. Keterbatasan Pertumbuhan

Kurangnya pembiayaan menghambat potensi pertumbuhan UMKM. Tanpa modal cukup, usaha mereka kesulitan untuk memperluas jangkauan pasar atau meningkatkan kualitas produk.

3. Stagnasi Ekonomi Daerah

UMKM motor penggerak ekonomi lokal. Jika mereka terhambat masalah administrasi, maka perekonomian daerah seperti Labuah Sungai Batang kesulitan untuk berkembang.

Hubungan dengan Kebudayaan

Dalam pandangan kebudayaan, masalah administrasi ini juga dapat dilihat dari perspektif nilai-nilai budaya yang dominan dalam masyarakat Labuah Sungai Batang. Beberapa faktor budaya yang dapat memengaruhi efektivitas administrasi antara lain;

• Pendekatan Tradisional

Di banyak daerah, terdapat kecenderungan mengelola usaha secara informal dengan mengandalkan hubungan kekeluargaan atau kepercayaan sosial. Hal ini dapat menghambat pengembangan sistem administrasi yang lebih formal dan profesional yang dibutuhkan untuk mengakses pembiayaan.

• Kurangnya Pengetahuan Administratif

Dalam budaya yang lebih mengutamakan aspek sosial dan kekeluargaan, mungkin ada kecenderungan tidak memberikan perhatian yang cukup terhadap pembukuan dan dokumentasi usaha, yang dianggap sebagai hal yang lebih teknis dan tidak terlalu penting.

• Ketergantungan pada Hubungan Pribadi

Sistem pengelolaan usaha yang bergantung pada hubungan personal atau kepercayaan sosial tanpa dokumen yang memadai dapat menyebabkan kesulitan memperoleh pembiayaan. Bank dan lembaga keuangan lainnya membutuhkan jaminan yang jelas dan kredibel melalui administrasi yang baik, yang seringkali tidak tersedia di usaha yang mengutamakan kedekatan hubungan.

Dampak Sosial dan Ekonomi

Dari segi sosial dan ekonomi, kesalahan administrasi yang menyebabkan kurangnya akses ke pembiayaan ini memiliki dampak jangka panjang bagi masyarakat dan bangsa;

• Ketidakmerataan Ekonomi

Jika UMKM tidak bisa berkembang karena keterbatasan akses pembiayaan, maka ketimpangan ekonomi antara daerah akan semakin lebar. Daerah yang UMKM-nya memiliki akses baik ke pembiayaan, akan lebih cepat berkembang dibandingkan daerah yang UMKM-nya terhambat masalah administrasi.

• Penyalahgunaan Potensi UMKM

Banyak UMKM yang memiliki potensi besar, namun terhambat masalah administrasi. Hal ini membuat banyak inovasi dan ide bisnis yang sebenarnya dapat memperkaya ekonomi bangsa menjadi tidak terealisasi.

• Dampak pada SDM dan Peluang Kerja

Kegagalan UMKM untuk berkembang juga mengurangi kesempatan lapangan kerja bagi masyarakat, yang pada gilirannya bisa meningkatkan angka pengangguran dan ketidakstabilan sosial.

Solusi dan Rekomendasi
Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan langkah strategis seperti;

• Pelatihan Administrasi bagi UMKM

Memberikan pelatihan dan pendidikan mengenai pentingnya administrasi yang baik kepada pelaku UMKM di Labuah Sungai Batang. Ini bisa meliputi cara menyusun laporan keuangan, pengelolaan dokumen, dan prosedur pengajuan pinjaman.

• Pendampingan Teknis

Diperlukan pendampingan dari pihak pemerintah atau lembaga keuangan untuk membantu UMKM dalam mengelola administrasi dan memahami cara memanfaatkan akses pembiayaan yang tersedia.

• Pemanfaatan Teknologi Digital

Menggunakan platform digital untuk membantu UMKM mengelola administrasi, yang mempermudah pengajuan pembiayaan secara online.

• Meningkatkan Kolaborasi antara Pemerintah dan Sektor Swasta

Kerja sama antara lembaga keuangan, pemerintah, dan sektor swasta untuk menyediakan akses pembiayaan yang lebih inklusif dan berbasis pada pemahaman budaya lokal sangat penting.

Secara keseluruhan, penyelesaian masalah administrasi yang tidak maksimal di UMKM Labuah Sungai Batang memerlukan pendekatan yang holistik.

Tidak hanya berbasis pada sisi teknis, tetapi juga mempertimbangkan aspek kebudayaan dan konteks sosial. Dengan demikian, UMKM dapat berkembang secara maksimal dan turut mendukung pertumbuhan ekonomi lokal dan nasional.(**)

Exit mobile version