Ia menyampaikan meskipun ternak tersebut semenjak tiba di kandang telah diberikan ramuan tradisional namun virus yang menyebabkan PMK terlanjur menyebar ke sejumlah ternak lainnya.
Oleh karena itu, lanjutnya pihaknya kembali mengingatkan peternak langkah meminimalisir penyebaran PMK agar tenak yang dibeli terhindar dari penyakit itu.
Sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Pariaman, Sumatera Barat mencatat sebanyak 11 ternak sapi yang berada dalam satu kandang di daerah itu mengalami gejala penyakit mulut dan kuku (PMK) pasca peternaknya membeli dua ekor ternak asal Medan di Pasar Ternak Sungai Sariak beberapa hari sebelumnya. “Kami mendapatkan laporan dari perternak pada Selasa (7/1) sore. Kemudian pada Rabu (8/1) kami meninjau ke lokasi, lokasinya di Desa Pungguang Ladiang, itu satu kandang,” kata Pelaksana Tugas Sekretaris Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Kota Pariaman Marini Jamal di Pariaman.
Ia mengatakan awalnya ternak yang mengalami gejala PMK yaitu dua ekor sapi yang kemudian juga menyasar ke ternak lainnya sehingga jumlahnya mencapai 11 ekor. Ia menyampaikan peternak telah memberikan obat tradisional peningkat imun terhadap 11 ekor ternak tersebut namun petugas organisasi perangkat daerah (OPD) itu juga memberikan obat demam dan vitamin. (efa)
Komentar