PDG. PANJANG, METRO–Penjabat (Pj) Wali Kota, Sonny Budaya Putra, resmikan Kantor Sekretariat di Kelurahan Kampung Manggis depan Puskesmas Kebun Sikolos, Rabu (15/1). Juga dibuka Kelompok Usaha Bersama Keluarga Disabilitas Indonesia (Kube KDI) Kota Padang Panjang di lokasi tersebut.
Kegiatan ini ditandai dengan pengguntingan pita oleh Pj Wako Sonny dan Ketua Dewan Pengurus Cabang (DPC) Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Kota Padang Panjang, Muhamad Ilham, didampingi Pj Ketua TP-PKK Kota, Sri Hidayani Sonny.
Sonny mengaku bangga dan mengapresiasi kreativitas yang dihadirkan DPC PPDI ini. Karena mereka bisa menghadirkan Kube dengan baik dan sebagus ini.
“Selamat dan terima kasih banyak kami ucapkan kepada pengurus PPDI. Ini sungguh gebrakan, sebuah capaian dan kreativitas yang luar biasa yang dihadirkan PPDI yang bukan hanya wadah organisasi sosial namun sudah semakin produktif. Sudah bisa menjadi organisasi mandiri dan tangguh. Ini sungguh sangat luar biasa,” katanya.
Perlu diketahui Kube ini menyuguhkan aneka makanan seperti ketupat, mie, martabak, aneka nasi serta minuman yang dibuat para pengurus PPDI dan dibantu orang tua anggota PPDI.
“Bagi masyarakat silakan mencoba dan mengunjungi Kubeini. Kepala OPD mari kita sama mendukung dan memviralkan kehadiran Kube ini kepada masyarakat. Kepada OPD terkait mari kita bantu pembuatan e-Katalog dari Kube PPDI ini,” sampai Sonny.
Sementara itu Ilham menyampaikan, kehadiran Kube ini dibantu pokir dari anggota DPRD periode 2019-2024, Dr. Novi Hendri, S.E, M.Si Datuak Bagindo Saidi.
“Kami berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami mewujudkan Kube ini. Kami berharap semua pegawai, instansi, OPD bisa mengorder dan memesan produk Kube ini,” katanya.
Kube KDI berfokus pada usaha berbasis disabilitas yaitu meningkatkan kemandirian dan kesejahteraan keluarga disabilitas melalui wirausaha kreatif. Bertujuan menciptakan peluang ekonomi bagi keluarga penyandang disabilitas.
“Melalui pengembangan usaha kreatif dan inovatif, kami mendukung inklusi sosial dan kemandirian ekonomi bagi kelompok disabilitas,” paparnya.
Kegiatan ini, tambahnya, bertumpu pada tiga pilar utama. Di antaranya pemberdayaan untuk meningkatkan keterampilan anggota melalui pelatihan, pendampingan, dan fasilitasi usaha yang berkelanjutan.
Kedua, inklusi membangun kesadaran masyarakat akan potensi luar biasa dari penyandang disabilitas dalam dunia usaha. Kolaborasi, mendorong kemitraan dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah, swasta, dan komunitas untuk menciptakan ekosistem usaha yang inklusif dan suportif.
“Melalui program ini, kami percaya setiap individu, tanpa memandang keterbatasan, memiliki kemampuan untuk berkontribusi dan berkembang dalam kehidupan bermasyarakat,” ucapnya. (rmd)