PADANG ARO, METRO–Bupati Solok Selatan H. Khairunas berkesempatan untuk menjadi Inspektur Upacara pada upacara peringatan Hari Amal Bakti ke-79 Kementerian Agama di Kabupaten Solok Selatan. Upacara ini dilaksanakan di Kantor Kementerian Agama Solok Selatan, Jumat (3/1). Upacara ini diselenggarakan oleh Kemenag dan turut dihadiri oleh jajaran pemerintah kabupaten, TNI/Polri, dan pihak lainnya.
Dalam membacakan Pidato Menteri Agama, Bupati H. Khairunas menyampaikan pentingnya peran Kementerian Agama dalam mewujudkan Asta Cita pemerintahan Prabowo-ibran dalam mencapai Indonesia Emas 2045.
“Hari Amal Bakti Kementerian Agama ke-79 mengusung tema ‘Umat Rukun Menuju Indonesia Emas.’ Ini merupakan wujud nyata dari misi Asta Cita Pemerintahan Prabowo-Gibran yang mengamanatkan betapa Indonesia Emas dapat terwujud jika umat hidup rukun dan harmonis. Sebaliknya, Indonesia emas akan sulit diwujudkan sekiranya umat tidak rukun dan tidak harmonis,” kata Khairunas.
Dalam waktu bersamaan, dunia tengah dihadapkan dengan tantangan global berupa kerusakan alam yang berakibat pada perubahan iklim dan bencana ekologis serta melahirkan kemiskinan. Ini menyebabkan berbagai ancaman seperti kekurangan bahan makanan.
Kondisi ini dinilai harus direspons secara serius, termasuk oleh para agamawan. Ini menekankan pentingnya suara pemimpin dan tokoh agama yang digawangi oleh Kementerian Agama untuk mampu menguatkan peran dalam kampanye penyelarasan kehidupan yang harmonis dengan lingkungan, alam, dan budaya, sejalan dengan Asta Cita Presiden.
Hal yang sama juga telah digaungkan dalam Forum Conference of the Parties (COP) ke-28 di Abu Dabi dan ke-29 di Azerbaijan. Disampaikan secara khusus untuk membuka Paviliun Iman sebagai platform bersama para tokoh lintas agama untuk menyuarakan pentingnya pelestarian alam dari perspektif agama-agama.
Selain itu, Deklarasi Istiqlal yang ditandatangani oleh Pemimpin Gereja Katolik Paus Fransiskus dan Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta pada 5 September 2024, juga menegaskan tentang pentingnya persatuan, toleransi, kemanusian, dan penanggulangan perubahan lingkungan.
Secara geopolitik krisis global juga terjadi akibat konflik berkepanjangan. Banyak negara merindukan kerukunan dan kedamaian.
Indonesia dinilai memiliki peran besar, sebab mata dunia tertuju pada Indonesia, yang diproyeksikan menjadi kiblat kerukunan dunia.
“Ini juga menjadi tantangan Kementerian Agama untuk terus merawat dan meningkatkan toleransi. Indonesia mempunyai harta yang tak tertakar nilainya yakni kerukunan umat beragama,” tegasnya.
Hal lainnya yang menjadi tugas penting Kemenag adalah peningkatan kualitas pendidikan agama dan keagamaan pada semua jalur, jenjang, dan jenis pendidikan.
Proses pendidikan akan menghasilkan sumber daya manusia unggul dalam karakter, penguasaan sains, teknologi, literasi, dan memiliki kepedulian sosial. Sesuai dengan target Indonesia Emas 2045 nanti. “Selamat memperingati Hari Amal Bakti ke-79 Kementerian Agama. Semoga Allah memberkahi kita semua,” tandasnya. (ped/rel)
Komentar