Pada 2025 mendatang, Pemko juga sudah mengalokasikan APBD untuk penanggulangan kemiskinan dan penurunan stunting. Baik yang sudah terdaftar maupun yang belum, akan dialokasikan bantuan. Bagi yang belum inilah yang akan diisi BUMN, BUMD, Baznas dan lainnya.
“Seperti BUMN, Bank Nagari memiliki dana CSR, Baznas yang memiliki empat program, ini bisa dialokasikan untuk membantu masyarakat kita terhindar dari kemiskinan. Juga kolaorasi dari semua OPD sangat dibutuhkan untuk memberikan program-program yang mereka butuhkan untuk memperbaiki perekonomiannya,” tuturnya lagi.
Sonny juga mengatakan penanggulangan kemiskinan pendekatannya harus sesuai data yang sebenarnya. “Kita harus memiliki data tersebut. Bagaimana rumahnya, kondisi orang tuanya, perekonomian, anak, sekolah dan lainnya. Bisa kita analisa apa yag mereka butuhkan,” ungkapnya.
Sonny juga berharap semua program yang telah dan akan dilaksanakan ini bisa menurunkan angka kemiskinan di Panjang dan kembali lagi 0%.
“Butuh kolaborasi dalam penanggulangan kemiskinan ini. Hari ini kami kumpulkan TKPK agar sasarannya tepat dan tidak tumpang tindih. Kita berharap juga peranan dari tokoh-tokoh masyarakat dalam pengawasan dan pembinaan kepada masyarakat,” harapnya. (rmd)




















