PADANG, METRO–Gempa tektonik dengan parameter magnitudo 5,0 mengguncang wilayah Padangpariaman, Senin (16/12). Guncangan gempa pun dirasakan di beberapa kabupaten kota di Sumatra Barat (Sumbar)
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono mengatakan guncangan terjadi pada hari Senin, 16 Desember 2024, pukul 10.50 WIB, di wilayah Samudra Hindia Pantai Barat Sumatra.
“Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 1,22° LS dan 99,73° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 75 kilometer arah barat daya Kota Pariaman, pada kedalaman 44 kilometer,” kata Daryono dalam keterangan tertulisnya.
Dia menjelaskan, berdasarkan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, guncangan yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia ke bawah lempeng Eurasia. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).
Gempa dirasakan di Kota Padang, Pasaman Barat, Padangpariaman, Agam, Mentawai dengan skala intensitas III-IV MMI, yaitu pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik, dan dinding berbunyi.
Di Padang Panjang, Bukittinggi, Solok dan Solok Selatan juga terasa dengan skala intensitas II-III MMI, yaitu getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.
Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Sampai pukul 11.10 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya gempa susulan. “Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami,” ujar Daryono.
BMKG mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Selain itu diperingatkan agar menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa. Pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa atau tidak ada kerusakan akibat gempa sebelum masuk kembali. (*)
Komentar