KPU Sawahlunto Gelar Konser Musik, Ribuan Warga Banjiri Lapangan Segitiga

SAWAHLUNTO, METRO – Konser musik yang diselenggarakan KPU Kota Sawahlunto, sukses membuat Lapangan Segitiga dibanjiri manusia, Rabu (20/3). Ribuan warga berdatangan dari berbagai desa/kelurahan di Kota Arang tersebut.
Konser tersebut menghadirkan artis papan atas Ranah Minang, Kintani Putry Media yang akrab disapa Kintani atau Tatan. Gadis cantik asal Payakumbuh itu namanya kini telah terkenal di Sumbar maupun Indonesia dan juga sempat viral dengan sebutan mirip artis ibukota, Raisa.
Kintani yang terlihat ramah pada penonton tersebut menyanyikan beberapa lagu Minang andalannya dan juga sempat menyapa penonton dengan turun dari panggung. Ia juga turut menyapa langsung para pejabat Sawahlunto yang hadir saat itu.
“Saya ucapkan terima kasih ya untuk warga Sawahlunto sudah menyempatkan diri datang menemui Kintani,” sepintas sapa Kintani pada penonton.
Disamping itu, penonton juga dibuat hiruk dengan ulah Kocak Mak Itam yang membuat penonton tak henti menahan tawa. Mak Itam sendiri juga merupakan salah seorang artis Kocak Minang yang cukup terkenal di Ranah Minang.
Belum lagi aksi luar biasa dari Grub Band Indi Sawahlunto yang turut meramaikan malam sosialisasi KPU untuk pemilu pada 17 april mendatang tersebut. Kuali Band tersebut memilik personil diantaranya, Yogi (Gitaris), Yoga (Vokalis), Bara (Drumer) dan Vicky (Keyboard).
Ketua KPU Sawahlunto, Fadhlan Armey mengungkapkan rasa terima kasih atas tingginya partisipasi masyarakat untuk datang pada acara konser musik tersebut yang memang mendominasi para remaja kota.
“Saya ucapkan terima kasih atas kehadiran masyarakat Sawahlunto akan agenda kami ini. Semoga dengan ramainya konser musik kali ini mendapat efek besar dalam partisipasi masyarakat mensukseskan Pemilu 2019,” ungkapnya.
Wali Kota Sawahlunto, Deri Asta mengatakan, Pemilu 2019 nanti akan banyak tantangan yang akan dihadapi. Diantaranya dengan informasi informasi negatif di media sosial.
“Kita sebagai masyarakat Sawahlunto jangan sampai hanyut dengan hoaks karena pemilu diadakan untuk demokrasi bukan untuk memecah belah pihak. Begitu juga dengan stakeholder kota, kita hadir harus sebagai penyejuk dalam pemilu,” terangnya. (zek)

Exit mobile version