Pj Wali Kota Jawab Pandangan DPRD, Pendidikan dan Kesehatan Jadi Prioritas APBD 2025

Oplus_131072

PENJABAT (Pj) Wali Kota Padang Panjang, Sonny Budaya Putra, memberikan jawaban atas pemandangan umum lima fraksi DPRD terkait Nota Keuangan Rancangan Pe­raturan Daerah (Ranperda) Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (AP­BD) 2025. Jawaban ter­sebut di­sampaikan dalam Rapat Paripurna yang dipimpin Ketua DPRD, Imbral, Selasa (26/11), di Ruang Sidang DPRD.

Rapat ini dihadiri oleh Wakil Ketua DPRD Nurafni Fitri, anggota DPRD, unsur Forkopimda, Pj Sekdako Dr. Winarno, serta jajaran kepala OPD, camat, dan lurah.

Menanggapi Fraksi Ge­rindra, Sonny menjelaskan bahwa Pemko Padang Panjang masih menganggarkan belanja bagi tenaga non-ASN dalam RAPBD 2025 sesuai dengan peraturan yang ada, sembari menunggu arahan lebih lanjut dari pemerintah pusat.

“Kami berkomitmen menjaga kesejahteraan tenaga non-ASN dengan mempertimbangkan kemampuan fiskal daerah serta mematuhi aturan yang berlaku,” ujar Sonny.

Sonny menjawab ke­khawatiran Fraksi Nasdem terkait penurunan Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik pada 2025. Ia menjelaskan bahwa penurunan tersebut diimbangi dengan pe­ning­katan Dana Alokasi Umum (DAU) Specific Grant untuk pendidikan dan kesehatan, yang naik hampir dua kali lipat dibandingkan 2024.

“Sektor pendidikan men­dapatkan alokasi 22,30 persen dari total APBD, sementara sektor kesehatan dianggarkan 27,41 persen. Ini sesuai dengan amanat undang-undang dan komitmen kami untuk memberikan layanan terbaik,” ka­tanya.

Sonny juga menyebutkan prioritas peningkatan mutu layanan kesehatan, seperti pelatihan tenaga kesehatan, penerapan tek­nologi antrean, serta evaluasi berkala kinerja layanan.

Terkait pertanyaan Fraksi PAN dan Demokrat Karya Kebangkitan Bangsa, Sonny memaparkan rencana Pemko untuk men­ciptakan lapangan ker­ja baru. Program unggulan seperti Rumah Wira­usaha dan subsidi bunga melalui program SAYANG UMI diharapkan dapat men­dorong kewirausaha­an dan penguatan UMKM.

“Kami juga akan mengintegrasikan Pasar Pusat dengan ekosistem digital untuk meningkatkan daya tarik pasar dan daya beli masyarakat secara berkelanjutan,” jelasnya.

Dalam hal pengemba­ngan fasilitas pendidikan, Sonny menekankan pen­tingnya renovasi ruang kelas, pembangunan laboratorium, serta penyediaan perangkat teknologi untuk pembelajaran digital. Ia juga mengapresiasi peran swasta melalui CSR dan dana hibah untuk mendukung sektor pendidikan.

“Kemitraan dengan sek­tor swasta dan perguruan tinggi sangat membantu dalam memastikan pendidikan berkualitas dan mencetak generasi berdaya saing,” tambahnya.

Merespons Fraksi PBB-PKS, Sonny menjelaskan bahwa Pemko telah me­nyusun Rencana Pemba­ngunan Daerah (RPD) 2024-2026. Program prioritas seperti penurunan stunting, pengendalian inflasi, dan peningkatan layanan publik menjadi fokus selama masa transisi menjelang kepemimpinan definitif hasil Pilkada. “Semua langkah ini memastikan keberlanjutan pemba­ngu­nan di Padang Panjang tetap berjalan lancar,” tu­tupnya. (rmd)

Exit mobile version