PEMKO Padangpanjang menyelenggarakan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) XLI-2024 Tingkat Kota yang diikuti 16 kafilah dari 16 Kelurahan. Kegiatan dibuka langsung Plt. Gubernur Sumbar diwakili Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setdaprov, Al Amin, di pelataran Masjid Agung Manarul ‘Ilmi Islamic Center, Kamis (21/11).
Pelaksanaan MTQ mengangkat tema “Hidup Bersama Al-Qur’an Meraih Kemuliaan” hal tersebut diugkapkan Penjabat (Pj) Wali Kota, Sonny Budaya Putra, AP, M.Si dalam sambutannya.
Pj Wako mengatakan, MTQ ini mempertandingkan sembilan cabang lomba, yaitu Tilawah, Hifzil dan Hafalan, Tartil, Fahmil, Syarhil, Khutbah Jumat dan Adzan, Kitab Standar, Tafsir Al-Qur’an, dan Khattil Qur’an.
“MTQ ini merupakan salah satu syiar Islam di Kota Serambi Mekkah ini. Kita memiliki tanggung jawab moral untuk terus menjadi tauladan dalam memupuk nilai-nilai keislaman di tengah masyarakat. Menjadi salah satu komitmen kami melestarikan tradisi keagamaan yang telah menjadi ciri khas di kota ini,” katanya.
Sementara Setdaprov SUmbar Al Amin mengatakan Padangpanjang yang dikenal sebagai Kota Serambi Mekkah memiliki tradisi Islam yang kuat. “Kami bangga. Melalui kegiatan MTQ ini, semoga lahir qori dan qoriah, hafizh dan hafizah berkualitas di tingkat provinsi, nasional bahkan dunia,”ujarnya.
Terpisah Kabita UAI Kemenag Yosep Khairul menyampaikan agar peserta MTQ mematuhi ketentuan. Lalu, dewan hakim harus adil, santun, jujur, dan bertanggung jawab, memiliki kompetensi sehingga bisa menghasilkan peserta terbaik.
Kolaborasi Seni Musik dan Tari
Kolaborasi seni musik dan tari santri MTs Muhammadiyah, MTs Thawalib Putri, dan mahasiswa Institut Seni Indonesia (ISI) mencuri perhatian pada pembukaan MTQ Nasional XLI-2024 Tingkat Kota Padangpanjang. Di pelataran Masjid Manarul ‘Ilmi Islamic Center, santri MTs Muhammadiyah mengawali penampilan karya musik bertajuk Spirit of Asyghil. Komposisi ini menyampaikan esensi doa perlindungan dan harapan akan kemuliaan melalui harmoni Islami yang khas.
Dengan memanfaatkan instrumen tradisional seperti kecapi, rebana, dan tambua, performance mereka menciptakan nuansa spiritual yang mendalam. Musik diawali dengan irama lembut penuh penghayatan perlahan bertransformasi menjadi dinamis, menggambarkan perjalanan spiritual yang penuh makna.
Setelah itu, diisi tarian penuh ekspresi santri MTs Thawalib Putri. Gerakan yang anggun dan penuh semangat melambangkan nilai-nilai kebersamaan dan akhlak mulia.
Mahasiswa ISI kemudian melengkapi penampilan tersebut dengan tarian kolaboratif, menggambarkan keharmonisan dan keberagaman seni budaya Islami.
Perpaduan ini berhasil menghadirkan momen yang mengesankan, menyatu dalam semangat kebersamaan dan penghayatan terhadap nilai-nilai keislaman. Bukan hanya memukau secara visual, tetapi juga menyentuh hati para penonton yang hadir. (rmd)