Solok – Calon Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi melanjutkan kegiatan kampanye dengan meninjau Puncak Sarah di Nagari Kampung Batu Dalam, Kecamatan Danau Kembar, Kabupaten Solok, Kamis (14/11/2024).
Mahyeldi dijemput warga setempat menggunakan sepeda motor untuk melewati akses jalan yang hanya bisa dilalui kendaraan roda dua.
Puncak Sarah merupakan kawasan yang menjadi pusat kegiatan ekonomi warga Nagari Kampung Batu Dalam, terutama di sektor pertanian.
Akses menuju puncak tersebut dibangun secara swadaya oleh masyarakat sekitar.
Sepanjang perjalanan, Mahyeldi dan rombongan disuguhkan pemandangan indah berupa hamparan perkebunan dan danau yang memukau.
Setibanya di Puncak Sarah, Mahyeldi disambut hangat oleh ratusan warga yang mayoritas petani, termasuk tokoh masyarakat setempat, Karimi.
Karimi menyampaikan rasa terima kasih atas kehadiran Mahyeldi di Puncak Sarah, yang menurutnya merupakan kunjungan pertama oleh seorang gubernur hingga ke titik tersebut.
“Bapak adalah satu-satunya gubernur yang sampai ke Puncak Sarah. Kami sangat berterima kasih sudah mau datang ke kampung kami,” ungkap Karimi dalam sambutannya.
Dia menyatakan, masyarakat Nagari Kampung Batu Dalam bertekad untuk mendukung Mahyeldi-Vasko Ruseimy dalam Pilgub Sumbar 2024.
“Jumlah warga kami di sini sekitar 10 ribu orang, dan kami berkomitmen untuk memenangkan Buya,” katanya.
Karimi juga berharap Mahyeldi dapat terpilih kembali untuk periode kedua, karena dinilai sebagai pemimpin yang peduli dan selalu dekat dengan masyarakat.
Dia juga menyampaikan aspirasi untuk pembangunan jalan di kawasan perkebunan warga.
Akses jalan yang memadai sangat penting bagi para petani untuk membawa hasil panen mereka.
“Kami tidak meminta banyak, hanya akses jalan yang baik untuk ke Puncak Sarah. Jalan ini satu-satunya akses bagi kami,” ujarnya.
Menanggapi harapan tersebut, Mahyeldi mengapresiasi masyarakat Nagari Kampung Batu Dalam dan memuji keindahan Puncak Sarah yang disebutnya sebagai “negeri di atas awan.”
Dia menyatakan daerah ini memiliki potensi besar untuk dikembangkan, baik dalam sektor pertanian maupun pariwisata.
Mahyeldi berpesan agar masyarakat tidak menjual tanah mereka kepada pihak yang tidak jelas, mengingat potensi kawasan ini yang bisa dikembangkan menjadi destinasi wisata.
“Bapak-ibu bisa membangun homestay atau glamping di sini dengan memberdayakan masyarakat sekitar. Kalau bisa, kita sendiri yang mengelola dan membangun homestay itu,” ujarnya.
Mahyeldu pun mengajak generasi muda setempat untuk terlibat dalam bidang pertanian agar perekonomian daerah semakin maju. Mahyeldi berharap dengan dukungan masyarakat, Sumatera Barat dapat semakin berkembang di masa mendatang. (*)