TANAHDATAR, METRO – Program Indonesia Terang merupayakan upaya pemerintah melistriki daerah tertinggal, perbatasan, dan kepulauan (DTPK) dengan memaksimalkan sumber energi terbaru di wilayah setempat. Program Indonesia Terang juga merupakan wujud negara hadir disetiap daerah. Perhatian Presiden Indonesia Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla dalam membangun Indonesia dari pinggiran sangat dirasakan masyarakat Sumatera Barat. Wujudnya nyatanya tidak hanya dalam bentuk program pembangunan infrastruktur, akan tetapi juga dalam bentuk Program Indonesia Terang (PIT).
Seperti halnya di Kabupaten Tanahdatar, tepatnya di Nagari Batu Bulek, Kecamatan Lintau Buo Utara, Kabupaten Tanahdatar, melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, pemerintah telah melakukan pembangunan Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJU-TS) di daerah tersebut. Melalui program tersebut warga Batu Bulek tak lagi berjalan di kegelapan pada malam hari.
PJU-TS adalah lampu penerangan jalan yang menggunakan cahaya matahari sebagai sumber energi listriknya, sehingga menjadi solusi tidak hanya untuk digunakan di jalan-jalan pada daerah yang belum terjangkau listrik PLN tetapi juga bagi daerah-daerah yang ingin mengurangi konsumsi listrik daerahnya. Untuk wilayah perkotaan, PJU-TS memiliki manfaat menghemat penggunaan energi listrik di kawasan jalan utama, jalan kawasan perumahan, kawasan industri, dan fasilitas umum lainnya.
Presiden Jokowi secara khusus mengutus Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar untuk menuntaskan program Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJU-TS) di Nagari Batu Bulek, Kecamatan Lintau Buo Utara, Kabupaten Tanah Datar, serta beberapa daerah lainnya. Presiden ingin memastikan warga Batu Bulek tak lagi berjalan di kegelapan, ketika ingin ke masjid, musala atau aktivitas malam lainnya.
Dalam kunjungannya ke Lintau Buo Utara beberapa waktu lalu, Arcandra Tahar menyampaikan bahwa Presiden Jokowi merasa memiliki kewajiban untuk menerapkan energi yang berkeadilan untuk masyarakat, termasuk di Sumatera Barat.
”Program ini merupakan hak bapak dan ibu untuk menikmatinya. Kewajiban Pemerintah untuk menciptakan energi berkeadilan bagi masyarakat. Semoga manfaatnya dirasakan langsung oleh seluruh lapisan masyarakat,” terang Arcandra ketika berkunjung ke Nagari Batu Bulek, Kecamatan Lintau Buo Utara akhirFebruari lalu.
Dijelaskan Archandra, sebanyak 20 titik yang sudah dibangun pada tahun 2018 melalui anggaran Kementerian ESDM ini dan pada tahun 2019 ini akan kembali dibangun sebanyak 50 titik lagi.
”Pembangunan PJU-TS untuk Kabupaten Tanah Datar akan kita tambah sebanyak 50 titik lagi pada tahun 2019 ini, yang sebelumnya 20 titik telah selesai kita bangun pada tahun 2018, ini pun merujuk pada permintaan pemerintah daerah,” ucapnya.
Sementara untuk wilayah Indonesia, sudah dibangun sekitar 21 ribu titik dengan anggaran satu titik sampai terpasang sebesar Rp20 juta. Untuk geothermal, ia sebut Indonesia memiliki dan ini tidak setiap negara punya, maka perlu disyukuri, dan yang sudah terpasang di Indonesia sebesar 1.900 megawatt.
Wakil Bupati Zuldafri Darma sampaikan ucapan terima kasih kepada pemerintah pusat melalui Kementerian ESDM yang telah membantu Kabupaten Tanah Datar dalam hal penerangan jalan umum, terutama didaerah terpencil yang tidak ada aliran listrik.
”Kepada masyarakat Kabupaten Tanah Datar, ini keberuntungan bagi kita, karena saat ini kita dikunjungi Wamen ESDM dalam rangka dua kegiatan besar, sebelumnya meresmikan sumur bor di Nagari Sumaniak Kecamatan Sungai Tarab dan saat ini lampu PJU di Lintau, dan itu adalah bantuan pemerintah pusat melalui Kementerian ESDM,” ucapnya.
Pj Wali Nagari Batu Bulek Jasmalinar mengatakan, saat ini nagari yang dipimpinnya sangat membutuhkan lampu penerangan jalan, terutama di jorong-jorong yang masih minim penerangan. Untuk Kecamatan Lintau Buo Utara sendiri, dikatakannya sudah mendapat 20 titik PJU-TS melalui bantuan kementerian ini, yaitu Nagari Batu Bulek dan Nagari Balai Tangah. (ant)
Komentar