PADANG, METRO–Guna mempercepat pergerakan perekonomian di Sumatera Barat (Sumbar), terutama sektor pertanian, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumbar melalui Dinas Komunikasi dan Informasi Statistik (Kominfotik) meluncurkan progam transformasi digital.
Plt Gubernur Sumbar, Audy Joinaldy mengatakan, transformasi digital tersebut bukan membuat aplikasi baru atau menyediakan internet gratis, tapi dorongan pemerintah pada masyarakat untuk menggunakan platform digital dalam setiap kegiatan.
“Jadi kita tidak membuat aplikasi lagi, atau menyediakan internet gratis. Tapi ini lebih pada dukungan pemerintah terhadap pemanfaatan digital dalam kegiatan masyarakat. Maka kita masuk dari sisi Sumber Daya Manusia (SDM),” ujarnya Selasa (5/11) di Istana Gubernuran Sumbar.
Disebutkannya, hampir semua stakholder di Sumbar sudah memiliki ekosistem digital sendiri-sendiri. Seperti perbankan, perusahaan swasta dan BUMN. Begitu juga dengan UMKM, pendidikan dan sektor lainnya sudah punya sistem digital sendiri. Semuanya sudah memiliki aplikasi sesuai tujuan dan targetnya masing-masing.
“Jadi kita nantinya hanya melakukan transformasi, menghubungkan antar stakholder tersebut dalam mengembangkan sistem digital. Makanya kita menyebutnya transformasi, kita tidak mengubahnya, tapi melakukan kombinasi. Sehingga berfungsi lebih dari komponen yang ada, tanpa melepaskan komponen aslinya,” ungkapnya.
Diakuinya pada beberapa hal, Sumbar berada di bawah nasional dalam hal indeks mayarakat digital Indonesia (IMDI). Seperti kontribusi dalam ekonomi digital, pada 2022 nasional mencapai angka 4 persen, sementara Sumbar belum ada. Namun, sebaliknya IMDI Sumbar pada 2023 melebihi angka nasional dengan angka 46,39 persen, sedangkan nasional hanya mencapai 43,18 persen.
Selain itu, pemanfaatan digital pada pertanian yang merupakan sektor ekonomi prioritas di Sumbar masih sangat minim. Tercatat tidak sampai 10 persen dari toral 21,2 persen kontribusi pada perekonomian Sumbar.
Kepala Dinas Kominfotik Sumbar, Siti Aisyah mengatakan dengan tranformasi tersebut diharapkan dapat meningkatkan perekonomian Sumbar. Terutama pada sektor pertanian. Petani didorong memanfaatkan platform digital. “Tidak hanya untuk penjualan, kita mendorongnya dalam berbagai sisi pertanian memanfaatkan teknologi informasi ini,”ujarnya.
Digitalisasi sektor pertanian tersebut seperti menggunakan aplikasi analisis data sebab-sebab yang diperlukan untuk pertanian. Kelompok-kelompok tani dibantu manfaatkan berbagai hal dalam yang menggunakan teknologi informasi.
“Untuk awal ini kita buat percontohan. Ada dua daerah yang kita tunjuk. Di Koto Tangah, Simalanggng Limapuluh Kota dan di Kabupaten Solok. Kita berkonsentrasi untuk mendukung mainkan jangan sampai mati di tengah jalan,” ujarnya.
Untuk melaksanakan ini Pemprov Sumbar melibatkan berbagai stakholder untuk transformasi tersebut. Terutama kesepahaman bersama dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Pemprov Sumbar.(fan)