Jalan Provinsi di Lareh Sago Halaban Rusak Parah

LIMAPULUH KOTA, METRO – Kondisi Jalan Propinsi penghubung Payakumbuh-Lintau di Kecamatan Lareh Sago Halaban dari kilometer 12 hingga 22 mengalami rusak parah. Di samping dipenuhi lubang juga sempit. Saat panas penuh dengan kabut dan jika hujan becek.
”Memang kondisinya rusak parah. Mulai dari kilometer 12 sampai 22, disamping penuh lubang juga kecil. Parahnya ketika hujan kondisinya becek dan saat panas berkabut. Ini harus menjadi perhatian serius dari Pemerintah Provinsi,” sebut tokoh masyarakat Larehsago Halaban, Rothman Ucok, Selasa (19/3) kepada wartawan.
Buruknya jalan dan dipenuh lobang membuat pengguna jalan baik roda dua maupun empat harus berhati-hati dan mengurangi kecepatan. Kemudian sempitnya badan jalan dengan kelas jalan 8 ton ini dikhawatirkan makin buruk bila tidak mendapatkan penanganan serius dari pemerintah.
Rohtman Ucok juga menilai buruknya kondisi jalan selama ini hanya dilakukan tambal sulam oleh Pemerintah Propinsi. Namun, tidak bertahan lama akibat kenderaan yang lewat jalan lintas penghubung Payakumbuh-Lintau ini bertonase berat. Harusnya, sebut Ucok panggilan akrab aktivis ini, kenderaan bermuatan yang lewat maksimal hanya 24 ton.
”Kendaraan bermuatan berat melebihi tonase sering lewat di Jalan Payakumbuh-Lintau. Tentu hal ini harus menjadi perhatian dari pemerintah propinsi dengan pengawasan. Kemudian juga sudah seharusnya kondisi jalan ini ditingkatkan dan diperlebar. Karena saat ini kondisinya terus padat dilewati kenderaan roda dua dan empat, sementara lebarnya kecil,” sebut Ucok.
Ucok juga menyebut sudah menyurati Dinas Perhubungan Kabupaten Lima Puluh Kota agar melakukan penertiban terhadap kenderaan bertonase berat.
“Kita sudah Surati, sudah November 2018 lalu. Informasinya Dinas Perhubungan Kabupaten berdasarkan surat dari kami sudah membuat surat kedinas Perhubungan Propinsi dan PUPR Provinsi. Tapi sampai saat ini kita belum melihat ada tindak lanjut dari Propinsi,” sebut Ucok heran.
Sebelum dilakukan perbaikan jalan Ucok menghimbau kepada pengguna jalan untuk terus hati-hati dan mengurangi kecepatan agar tidak terjadi kecelakaan. Karena sebut aktivis peduli sosial ini, sering kali terjadi kecelakaan di jalan Penghubung Payakumbuh-Lintau khusus dari kilometer 12-22 akibat banyaknya lobang sepanjang jalan.
Dulu, bahkan masyarakat sekitar sebut Ucok sudah menanam pisang di dalam lobang jalan sebagai bentuk protes buruknya jalan masyarakat. ”Ia, dulu ada tanam batang pisang di jalan berlobang ini, tapi tetap belum ada tanggapan dari pemerintah. Mudah mudahan tahun ini bisa diperbaiki,” harapnya.
Salah seorang pengguna jalan Payakumbuh-Lintau, Rama berharap agar Pemerintah memperbaiki jalan yang dilaluinya hampir setiap pekan ini. Menurutnya, akibat banyaknya lobang dan bergelombang terpaksa dia harus mengurangi kecepatan.
”Harapan kami sebagai masyarakat pengguna jalan ya diperbaiki. Saat ini saat sore hari jalan ini padat dan sering terjadi macet, maka sudah seharusnya ditingkatkan dan diperlebar,” harapnya. (us)

Exit mobile version