AGAM, METRO – Kesadaran akan peduli sesama terus ditanamkan kepada siswa. Salah satunya di SDIT Al Madaniy, Kecamatan Lubuk Basung, Agam. Sambil menghibur anak didik, dengan mendatangkan “Sahabat Odi”, pihak sekolah juga mengumpulkan donasi untuk korban bencana gempa Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah.
Kepala SD IT Al Madaniy, Juliasni mengatakan, “Sahabat ODI” yang merupakan komunitas pendongeng yang terdiri dari Kak Siddik, Kak Nofri dan Kak Dedew. Mereka bertiga sengaja diundang untuk menggerakkan budaya literasi, serta menanamkan jiwa sosial dan peduli sesama kepada seluruh siswa.
“Tujuan utama kita yaitu menghibur sambil untuk menumbuhkan budaya literasi bagi peserta didik serta penggalangan donasi untuk korban bencana di Palu, Lombok,” ujarnya di aula UPT TK SD Lubuk Basung, Minggu, (17/3).
Sebelum mengadakan kegiatan, pihak sekolah sudah memberikan informasi kepada orang tua siswa tentang acara mendongeng bersama pendongeng nasional yang dilanjutkan dengan pengumpulan donasi untuk korban bencana,
“Alhamdulillah saat kegiatan donasi yang terkumpul berjumlah Rp11.408.000. Hasil sumbangan ini nantinya akan kita berikan ke Bazda Agam untuk disalurkan,” lanjutnya.
Selain menghibur siswa, dikesempatan yang sama, Komunitas Sahabat Odi juga memberikan pelatihan mendongeng kepada 47 orang guru TK se-Kabupaten Agam. Sementara itu, Ketua Yayasan GEMA SDIT Al Madaniy, Dedi Efendi menuturkan, meskipun peristiwa bencana tersebut sudah cukup lama, namun korban bencana masih membutuhkan bantuan untuk bangkit.
Menurutnya, kegiatan mendongeng ini juga sejalan dengan Program Agam Madani dan gerakan literasi budaya, dengan membacakan cerita para guru dan orang tua bisa memberikan contoh dan tauladan dengan cara yang disenangi anak.
“Dengan cara bercerita guru dan orang tua bisa memberikan contoh dan ketauladan untuk anak. Ke depan kita berharap budaya literasi bisa lebih dihidupkan kembali di Kabupaten Agam,” ulasnya. (pry)