BUKITTINGGI, METRO – Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (Wamen ESDM) Arcandra Tahar mengingatkan agar masyarakat dan Aparatur Sipil Negera (ASN) di lingkungan pemerntah selalu memeriksa kebenaran dan mencari kejelasan atau bersikap tabayyun (cek and ricek) dalam menerima setiap informasi yang diperoleh.
Wamen Arcandra menyampaikan hal tersebut pada acara silaturahim dan mengisi wirid pengajian rutin Korpri Kota Bukittinggi yang dilaksanakan di Auditorium Perpustakaan Nasional Bung Hatta Bukittinggi, Jumat (15/3).
Hadir Wali Kota Bukittinggi Ramlan Nurmatias, Staf Ahli Gubernur Sumbar, Sekretaris Daerah, Asisten Setdako, Ketua TP PKK, Ketua DW Persatuan, Ketua Bundo Kanduang dan ratusan ASN di Lingkungan Pemko Bukittinggi.
Arcandra mengatakan, hal tersebut agar masyarakat tidak mudah mempercayai isu – isu yang menyesatkan, karena maraknya informasi hoak yang beredar di media sosial saat ini khususnya What Apps Grup, untuk itu perlu tabayyun, apalagi kebenarannya masih diragukan karena sumber informasinya tidak jelas.
“Saat ini kita dengan sangat mudah mendapatkan informasi, tapi kadang tanpa mengecek kebenarnnya kita seringkali mengirim berita tersebut ke orang lain,” ujar Arcandra.
Arcandra mencontohkan, satu berita yang dikirim ke WA grup alumni SMA yang jumlahnya seratus orang akan menjadi seribu orang dan akan menyebar menjadi sejuta orang. Apabila berita yang dikirim itu tidak benar, salah kepada tuhan bisa mintak ampun. Namun apabila salah kepada manusia bagaimana caranya, karena mintak maaf itu harus dua arah. Apabila berita itu tidak ada yang menghapus maka sampai akhir zaman akan tetap ada. Kalau Bapak Ibu yang menjadi sumber berita itu, tanggunglah dosanya, ingat dosa itu akan melekat, kalau bapak ibu menjadi bagian bacaan fitnah itu, maka akan ikut menanggung dosanya.
Kemudian dilanjutkan Arcandra, kalau berita fitnah misalnya menyangkut Walikota, bapak ibuk punya kesempatan untuk bertemu dan mintak maaf kepada bapak walikota. Tapi kalau beritanya tentang pemimpin yang bapak ibu belum tentu bisa ketemu, bagaimana caranya, mintak maafnya, untuk itu tabayyun, periksa dan cari kejelasannya sebelum menyebar berita.
Arcandra menegaskan, sikap tabayyun juga akan menghindarkan kita dari prasangka buruk terhadap orang lain. Sebaliknya, absennya sikap tabyyun menjadikan seseorang kerap mencari pembenaran dengan melakukan dzon (prasangka) yang kemudian berlanjut pada ghibah (menggunjing orang lain), bahkan fitnah yang keji. Untuk itu seharusnya menghindari berprasangka buruk terhadap suatu hal.
Archandra bilang, seseorang harus dapat mengosongkan pikiran dan introspeksi diri terhadap keberadaan prasangka. Karena, sebagian prasangka adalah dosa. Apalagi, setiap manusia pasti memiliki kesalahan jika dicari. “Karena itu, lanjut dia, seseorang tidak boleh mencari-cari kesalahan orang lain, kecuali jika digunakan sebagai pengingat satu sama lain,” ujar Arcandra.
Selesai ceramah tentang pentingnya tabyyun, Selanjutnya Wamen Arcandra menjelaskan program kementerian ESDM yang dipimpinnya dengan tema Energi Berkelanjutan, 4 tahun kinerja realisasi hingga tahun 2018, yang diakhiri dengan tanya jawab. (u)
Komentar