Tips utama dalam menerapkan ice breaking secara efektif, menurut Isra, adalah menyesuaikan dengan usia dan karakter siswa, menentukan waktu yang tepat, serta melibatkan seluruh siswa dalam kegiatan.
Guru Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK), Erlinda, S.Pd, memimpin sesi ini bersama dengan guru PJOK lainnya. Sementara kepala sekolah, wali kelas dan tendik turut mengawasi jalannya kegiatan.
“Dengan melibatkan seluruh komponen sekolah, ice breaking bisa berjalan dengan lebih efektif dan mampu meningkatkan semangat belajar siswa,” tambah Erlinda.
Melalui penerapan ice breaking yang tepat, Isra berharap suasana di dalam kelas menjadi lebih positif, aktif, dan penuh semangat. “Kami ingin siswa selalu antusias dan siap untuk belajar. Jika suasana belajar terus positif, tujuan pembelajaran bisa dicapai dengan optimal,” pungkasnya.
Kegiatan ini mencerminkan komitmen SD Kompleks Balai-Balai dalam menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan dan mendukung perkembangan siswa secara holistik. (rmd)




















