Berbagi peran ini, kata Reido sudah dilakukan Mahyeldi jauh sebelum menjadi Gubernur Sumbar, tepatnya saat masih menjadi Wali Kota Padang.
“Bagi Buya Mahyeldi, Gubernur dan Wakil merupakan satu kesatuan yang saling mendukung, dan dapat mengisi satu sama lain,” jelasnya.
Selain itu, dia mengungkapkan, Mahyeldi tak hanya kali ini saja diundang di agenda kampus tetapi juga sering saat menjabat Gubernur Sumbar.
Bahkan, kata Reido, Mahyeldi sangat dekat dengan rekan aktivis, baik BEM maupun OKP (Organisasi Kepemudaan), termasuk Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) yang ada di Sumbar untuk berdiskusi terkait pembangunan Sumbar.
“Mudah-mudahan dilain waktu, Buya Mahyeldi bisa bersama-sama hadir dihadapan kawan-kawan aktivis kampus, BEM KM hingga OKP yang ada di Sumbar,” katanya.
Pihaknya pun berharap, hubungan yang baik selama ini tetap terjaga sebagai tujuan dari pilar demomrasi, terutama dalam mengawal kebijakan yang diambil untuk kemajuan Sumbar.
“Meskipun demikian, kami sangat mengapresiasi kawan-kawan BEM KM UNP untuk mengadakan bedah visi misi bersama kandidat calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Barat 2024,” pungkasnya.(*)




















