Antisipasi Gagal Panen, DTPH Ingatkan Petani Atur Kalender Tanam

KUNJUNGI PERSAWAHAN PETANI—Tim Dinas Pertanian Tanaman Pangan Holtikultura dan Peternakan Pasaman Barat saat meninjau lahan pertanian sawah di Kecamatan Talamau.

PASBAR, METRO–Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (DTPH) Kabupaten Pasaman Barat, mengingatkan petani me­ngatur kalender tanam dalam upaya antisipasi gagal panen karena pe­ngaruh banjir di musim hujan.

”Beberapa waktu laku ada sekitar 10 hektare lahan persawahan di Nagari Desa Baru Kecamatan Ra­nah Batahan mengalami gagal panen (fuso) karena meluapnya aliran Sungai Batang Laping satu pekan terakhir,” ungkap Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Pasaman Barat Doddy San Ismail.

Menurutnya gagal pa­nen itu menyebabkan pe­tani mengalami kerugian sebanyak 60 ton karena satu hektare sawah pro­duksinya 6 ton

Dikatakan,  untuk membantu petani yang gagal panen itu pihaknya telah mengusulkan benih beserta sarana produksi pertanian (saprodi) ke Kemen­terian Pertanian.

Dengan mengatur jadwal panen, antisipasi sejak dini jadwal tanam perlu dilakukan.

Selain itu pertanian cerdas juga perlu dilakukan yang mencakup berbagai jenis teknologi, seperti sensor tanah dan cuaca, sis­tem irigasi otomatis, pemantauan tanaman secara real-time, analisis data untuk pengambilan keputusan, dan robotik pertanian.

Dengan menggunakan teknologi pertanian cerdas, petani dapat menjaga lingkungan pertanian dengan lebih efektif, mening­katkan efisiensi penggu­naan sumber daya dan meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil pa­nen.

Kemudian antisipasi kedua adalah dengan menjalankan Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP)

Tujuannya, katanya untuk memberikan perlin­dungan kepada petani jika terjadi gagal panen sebagai akibat resiko banjir, kekeringan, dan serangan organisme pengganggu tumbuhan.

”Dengan adanya AUTP maka petani yang gagal panen akibat bencana bisa diusulkan memperoleh ban­tuan benih dan sarana produksi pertanian ke Kementerian Pertanian,” ujar­nya.

Ia menjelaskan produksi padi di Pasaman Barat delapan bulan terakhir ren­tang waktu Januari-Agustus 2024 mencapai 58.415 ton dari 103.684 ton selama 2024. (end)

Exit mobile version