Padang Panjang – Penggiat Literasi Adat Minangkabau di Padang Panjang mengajukan tiga permintaan kepada Calon Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) nomor urut 1 Mahyeldi, dalam pertemuan yang berlangsung pada Selasa (1/10/2024).
Permintaan itu meliputi percepatan Proses Belajar Mengajar (PBM) Adat, percepatan pengadaan guru adat, dan penguatan kelembagaan Nagari guna memajukan adat di Sumbar.
Ketiga poin yang disampaikan ini dianggap mendesak untuk segera diimplementasikan, guna mengembalikan marwah adat Minangkabau yang mulai terkikis oleh perubahan zaman.
“Kami berharap agar calon gubernur mampu mengakomodasi ketiga permintaan ini, sebagai upaya menjaga dan memelihara kekayaan adat yang kita miliki,” kata Albert, salah satu penggiat adat.
Menanggapi permintaan tersebut, Mahyeldi menegaskan, permintaan yang diajukan sejalan dengan visi dan misinya bersama Cawagub Vasko Ruseimy pada Pilgub Sumbar 2024.
Menurutnya, pemajuan adat dan penguatan kelembagaan Nagari menjadi salah satu prioritas utama, jika ia terpilih kembali sebagai Gubernur Sumbar.
“Tiga permintaan tersebut sangat relevan dengan visi kami untuk Sumatera Barat. Kami sangat prihatin dengan banyaknya penyimpangan perilaku yang terjadi akhir-akhir ini, baik di tingkat keluarga maupun masyarakat luas. Pemajuan adat di nagari dan penguatan unsur-unsur nagari adalah langkah penting untuk meminimalisir hal tersebut,” katanya.
Mahyeldi menambahkan, fenomena penyimpangan perilaku seperti kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dan persoalan narkoba dinilai semakin memprihatinkan di kalangan masyarakat.