”Pasca Mendagri menyerahkan DP4, maka kita lakukan saat singkronisasi dengan Data pemilih di Pilkada 2024. Kemudian dilakukan pemetaan pemilih di tiap TPS, dilanjutkan dengan pencocokan dan penelitian (coklit) oleh pantarlih hingga penetapan pemilih,” terang Medo.
Orang yang didaftarkan sebagai pemilih, lanjut Medo, hanyalah orang yang mempunyai dokumen kependudukan di tempat dia memilih. Ini harus jadi penekanan khusus oleh PPS dan PPK hingga hari pemungutan suara nantinya.
”Meski begitu, setelah diumumkan TPS, data-data pemilih itu juga akan terus bergerak sampai hari pemungutan suara, jadi kemungkinan bertambah atau berkurang akan selalu ada. Karena kita tidak bisa membatasi orang yang pindah atau meninggal dunia,” ujar Medo.
Harapan kita, tambah Medo, walau sudah ada dalam Daftar Pemilih Tetap, akan terus terus dilakukan rekapitulasi tiap bulan. Lakukan pencermatan terhadap DPT, khususnya pemilih yang belum memenuhi syarat atau pindah memilih, tambah Medo.
Terakhir Medo berpesan, terkait dengan pekerjaan bersama dengan Bawaslu, maka lakukan kerjasama dengan baik, khususnya terhadap data pemilih.
”Bekerjasama lah dengan baik dengan Bawaslu dan antar sesama PPK agar tercipta sinergi yang baik untuk kesuksesan pilkada serentak nasional 2024,” pungkas Medo. Kegiatan yang berlangsung selama 2 hari, Selasa dan Rabu, 1-2 Oktober 2024, diikuti 1.300 peserta dari PPK dan sekretaris kecamatan di Sumbar. (fer)




















