AGAM, METRO – Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dalduk KB PP PA) Agam, Retmiwati memaparkan indeks pembangunan manusia (IPM) di Kabupaten Agam 2010 hingga 2018. Hal ini dipaparkan Retmiwati saat membuka acara Pelatihan Perencanaan Penganggaran Responsif Gender (PPRG), di Hotel Sakura Syariah, Lubuk Basung, Kabupaten Agam, Rabu (13/3).
Berdasarkan data statistik, Kabupaten Agam mengalami keberhasilan dalam pembangunan indeks pembangunan manusia (IPM). Di mana di tingkat Propinsi Sumbar, Agam merupakan peringkat pertama.
“Kita cukup berbangga bahwa Kabupaten Agam pada saat ini telah mengalami keberhasilan dalam pembangunan SDM,” ujar Retmiwati.
Dikatakan, peningkatan SDM ditandai dengan meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Indeks Pembangunan Gender (IPG), Indeks Pemberdayaan Gender (IDG). Berdasarkan data statistik, pencapaian IPM dari tahun 2010 sampai 2018 mengalami peningkatan. Pada tahun 2010 capaian 66,12 persen, 2011 naik 66,94 persen, 2012 sebesar 67,95 persen, 2013 sebesar 68,73 persen, 2014 sebesar 69,32 persen, 2015 sebesar 74,50 persen, 2016 sebesar 70,36 persen dan pada 2018 sebesar 71,90 persen.
Hal ini juga diikuti dengan IPG yaitu pada tahun 2013 sebesar 96,68 persen, 2014 sebesar 96,69 persen, 2015 sebesar 97,04 persen, dan tahun 2016 sebesar 97,16 persen. Sedangkan IDG pada tahun 2013 sebesar 49,41 persen, 2014 sebesar 57,36 persen, 2015 sebesar 54,35 persen dan tahun 2016 sebesar 54,48 persen. “IDG Kabupaten Agam masih rendah,” ujar Retmiwati.
Dia mengatakan, berkenaan dengan aspek pemenuhan kebutuhan gender di Kabupaten Agam, telah banyak dilakukan upaya-upaya strategis diantaranya, meningkatkan kualitas hidup perempuan melalui pendidikan keterampilan rumah tangga bagi perempuan rawan ekonomi.
Upaya lainnya, melakukan penguatan kelembagaan perempuan, forum anak, P2TP2A dan organisasi lainnya. Dan kini sedang disiapkan Peraturan Daerah (Perda) Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. (pry)
Komentar