PADANG, METRO–Hendri Septa, Wali Kota Padang periode 2021-2024 mengungkapkan, dengan program pembangunan ruang kelas baru (RKB) hingga mengakhiri jabatan sebagai Wali Kota Padang pada 13 Mei 2024, sudah dibangun 504 RKB. Jumlah RKB ini melebihi dari target.
Pembangunan RKB ini satu dari 11 program unggulan (progul) pasangan Mahyeldi-Hendri Septa yang maju pada Pilkada Padang tahun 2018. Membangun 500 ruang kelas baru untuk SD dan SMP. Progul ini untuk pemenuhan sekolah satu shift.
Sukses melebihi target pembangunan RKB sekaligus memberikan berbagai pelatihan tidaklah mudah mencapainya. Banyak tantangan yang harus dihadapi.
Mulai dari persoalan pandemi Covid-19 yang secara signifikan mempengaruhi APBD Kota Padang, keterbatasan anggaran, dan ditambah lagi dengan Mahyeldi yang harus meninggalkan Kota Padang karena dilantik menjadi Gubernur Sumbar pada 25 Februari 2021.
Tapi itulah Hendri Septa. Serius, punya komitmen tinggi, berkolaborasi dengan berbagai pihak, mampu mengelola dan mengoptimalkan sumber daya manusia (SDM) antarkan dirinya kepada pencapaian kerja yang memuaskan.
Tak heran, kinerja Hendri Septa di bidang pendidikan dipujikan. Misalnya, Yusrizal salah satu orangtua siswi SMPN 47 Padang. “Alhamdulillah. Terima kasih Pak Hendri Septa. Sekarang kami lega. Bahagia,” kata Yusrizal, setelah anaknya bersekolah tidak jauh lagi dari tempat tinggalnya, belum lama ini.
Soalnya SMPN 47 Padang punya gedung baru milik sendiri. Gedung itu diresmikan oleh Hendri Septa saat menjadi Walikota Padang pada Kamis (28/12). Sebelumnya, siswa SMPN 24 Padang, harus menumpang gedung di SMPN 11 Padang di daerah Bandar Buat, Indarung.
“Hampir enam bulan lamanya, putri saya bersekolah di SMPN 11 Padang yang cukup jauh dari rumah. Tiap hari saya menjemputnya pulang pergi. Untuk bersekolah swasta, saya tidak sanggup,” kata Yusrizal.
Pengakuan serupa juga disampaikan Rudi. Putrinya yang bersekolah di SMPN 11 Padang, tapi berstatus siswa SMPN 47 Padang, merasakan letih dan lelah setiap hari.
“Sekolah jauh. Pergi pagi-pagi betul dan pulang tiba sudah sore. Kasihan kami sebagai orang tua, tapi mau apalagi. Sekarang Alhamdulillah,” katanya ketika ditemui media di lokasi sekolah.
Dia menyebutkan sebelumnya warga Piai sekitarnya sudah lama mendambakan hadirnya sebuah SMP di sana. Sebab, setamat SD untuk melanjutkan ke jenjang lebih tinggi, SMP jauh-jauh. Paling dekat hanya SMPN 11 Padang. “Impian warga Piai dan sekitarnya dikabulkan. Terima Kasih Pak Hendri Septa,” kata dia.
Gedung megah SMPN 47 Padang itu mampu menampung 119 siswa. Berdiri di atas tanah hibah kaum Melayu Ampek Paruik. Hendri Septa saat peresmian memberikan apresiasi tinggi kepada masyarakat kaum Melayu Kelurahan Piai, yang menghibahkan tanah guna kepentingan pendidikan generasi masa depan.
Menurutnya, dalam wujudkan pendidikan yang mumpuni untuk warga, salah satunya dengan mengoptimalkan fasilitas pendidikan seperti ruang kelas, perpustakaan, laboratorium dan lainnya. Harapannya, dengan adanya gedung ini mengoptimalkan proses belajar mengajar siswa.
Mewakili Kaum Melayu Ampek Paruik, Asli Chaidir yang juga Anggota DPR merasa bahagia. Ia sangat berharap dengan berdirinya gedung SMPN 47 Padang, di tanah kaum yang dihibahkan itu, mampu menciptakan generasi yang berprestasi di masa depan.
Pembangunan gedung sekolah baru tersebut merupakan upaya dari Pemko Padang untuk memenuhi daya tampung siswa SMP baru di Padang. Saat ini, Kota Padang masih kekurangan daya tampung untuk tingkat SMP.
Data yang didapat jumlah tamatan murid SD di Padang tahun 2024 ini berada di angka 15 ribu orang. Sementara daya tampung SMP di Padang, paling banyak hanya 9 ribu orang. Artinya, Pemko Padang masih membutuhkan sekolah dan kelas baru.
Keberpihakan Hendri Septa terhadap pendidikan tidak hanya sebatas membangun gedung sekolah beserta fasilitas pendukungnya, tapi juga sektor lainnya dalam rangka meningkatan sumber daya manusia seperti memberikan pelatihan dan pendidikan informal kepada berbagai elemen masyarakat.
Bahkan di gedung Youth Center yang juga buah karya Hendri Septa buat warga Kota Padang, sering dimanfaatkan sebagai tempat pelatihan anak muda dan kalangan lainnya.
Youth Centre adalah ruang publik yang dipersembahkan Hendri Septa untuk anak muda Kota Padang sebagai pusat kreativitas dan inovasi. Di sana tersedia berbagai fasilitas bagi 17 subsektor ekonomi kreatif.
Karena jelas dan terukur yang dilakukan Hendri Septa di sektor pendidikan ini dan sektor lainnya, berdampak kepada meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Padang.
Bahkan selalu naik selama 3 tahun terakhir, 82,90 di tahun 2021, 83,29 di tahun 2022, dan 83,98 di tahun 2023. Capaian tahun 2023 tersebut berhasil mengantarkan Kota Padang menjadi kota peringkat ke-5 dengan SDM paling maju di luar Pulau Jawa. (fan)