“Semangat banagari lebih kuat daripada kabupaten atau kota. Setiap acara, semua tingkatan masyarakat selalu hadir. Ikatan emosional di Sumbar sangat kuat, tidak hanya berdasarkan geografis, tetapi juga adat salingka nagari,” jelas Mahyeldi.
Meski demikian, Mahyeldi menyebutkan, Perda Nagari belum sepenuhnya diimplementasikan oleh semua kabupaten di Sumbar.
“Saya telah membuat Pergub Nomor 17 Tahun 2022 untuk memperkuat lembaga di nagari dan untuk masyarakat di masa depan. Namun, sayangnya, Perda Nagari belum ditindaklanjuti oleh beberapa kabupaten,” tambahnya.
Mahyeldi juga menggarisbawahi perlunya penguatan kelembagaan di nagari.
“Dana yang turun dari pusat untuk pemerintahan nagari memang ada, tetapi itu hanya untuk pemerintahan, belum untuk penguatan kelembagaan lainnya di nagari. Kita berharap, ke depan, ini bisa diperkuat,” jelasnya.
Dia menutup sambutannya dengan menegaskan, Sumbar memiliki peran penting dalam menjaga adat dan budaya, terutama dalam hal pusako tinggi yang tidak mudah dipindahkan.
“Sumbar adalah benteng terdepan dalam menjaga budaya dan adat istiadat di masa yang akan datang,” tegas Mahyeldi.
Silaturahmi ini diharapkan mampu memperkuat sinergi antara pemimpin dan masyarakat dalam membangun nagari di Sumatera Barat. (*)