Sijunjung – Niniak Mamak dan Panghulu Sati dari Suku Tobo menggelar acara silaturahmi dengan calon gubernur Sumatera Barat nomor urut 1 Mahyeldi, Minggu (29/9/2024) di perkampungan Adat Kabupaten Sijunjung.
Acara ini menjadi ajang penting untuk menyatukan dukungan terhadap Mahyeldi-Vasko Ruseimy dalam memperjuangkan pembangunan nagari di masa mendatang.
Niniak Mamak Panghulu Sati Suku Tobo Imran mengungkapkan harapan besar terhadap kehadiran Mahyeldi.
“Banyak makna yang bisa kita ambil bersama dari kehadiran Mahyeldi. Silaturahmi ini memiliki arti yang sangat mendalam, terutama dalam memperjuangkan bapak-bapak kita di tanggal 27 nanti,” ujarnya.
Dia juga menegaskan pentingnya dukungan dari seluruh elemen masyarakat.
“Tentu sangat besar harapan kami. Bagaimana ke depannya kita bisa bersinergi untuk pembangunan dalam Nagari kita. Mari kita berikan dukungan penuh kepada bapak kita,” imbuhnya.
Mahyeldi menyatakan, ini adalah kunjungannya yang ketiga kali ke daerah tersebut. Dia menekankan pentingnya peran nagari dalam pembangunan Sumbar.
“Sumatera Barat sangat peduli dan perhatian terhadap nagari. Pada masa reformasi 1998, hadir perdebatan tentang nagari dan pentingnya menjaga keberadaannya dalam adat Minangkabau,” kata Mahyeldi.
Dia juga menyoroti betapa kuatnya semangat nagari dalam masyarakat Minang.
“Semangat banagari lebih kuat daripada kabupaten atau kota. Setiap acara, semua tingkatan masyarakat selalu hadir. Ikatan emosional di Sumbar sangat kuat, tidak hanya berdasarkan geografis, tetapi juga adat salingka nagari,” jelas Mahyeldi.
Meski demikian, Mahyeldi menyebutkan, Perda Nagari belum sepenuhnya diimplementasikan oleh semua kabupaten di Sumbar.
“Saya telah membuat Pergub Nomor 17 Tahun 2022 untuk memperkuat lembaga di nagari dan untuk masyarakat di masa depan. Namun, sayangnya, Perda Nagari belum ditindaklanjuti oleh beberapa kabupaten,” tambahnya.
Mahyeldi juga menggarisbawahi perlunya penguatan kelembagaan di nagari.
“Dana yang turun dari pusat untuk pemerintahan nagari memang ada, tetapi itu hanya untuk pemerintahan, belum untuk penguatan kelembagaan lainnya di nagari. Kita berharap, ke depan, ini bisa diperkuat,” jelasnya.
Dia menutup sambutannya dengan menegaskan, Sumbar memiliki peran penting dalam menjaga adat dan budaya, terutama dalam hal pusako tinggi yang tidak mudah dipindahkan.
“Sumbar adalah benteng terdepan dalam menjaga budaya dan adat istiadat di masa yang akan datang,” tegas Mahyeldi.
Silaturahmi ini diharapkan mampu memperkuat sinergi antara pemimpin dan masyarakat dalam membangun nagari di Sumatera Barat. (*)