PARIAMAN, METRO–Dalam rangka memeriahkan Hari Keluarga Nasional (Harganas) yang diperingati tanggal 29 Juni setiap tahunnya, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Pariaman menggelar acara “Lomba Olahraga Tradisional Tingkat SD se-Kota Pariaman, kemarin. Lomba tersebut secara resmi dibuka oleh Kepala Bidang (Kabid) Pemuda dan Olahraga Eri Gustian mewakili Kepala Dinas Dikpora Kota Pariaman Kanderi, juga dihadiri oleh Pengawas SD se-Kota Pariaman, dan Kepala Sekolah Dasar se-Kota Pariaman.
Eri Gustian dalam sambutannya sangat mengapresiasi sekali kegiatan yang dilaksanakan oleh panitia lomba, karena dengan inisiatif bersama permainan tradisional yang telah lama hilang bisa ditumbuhkan kembali di era digitalisasi saat ini. “Saya ingin permainan tradisional ini bisa berkembang dan menjadi salah satu kegiatan yang diagendakan dalam bidang olahraga disetiap sekolah dasar yang ada di kota pariaman, agar anak-anak kita bisa mengenal dan memainkan permainan tradisional ini serta melupakan gadget yang menghabiskan waktu mereka dengan hal-hal yang tidak bermanfaat,” ujar Eri Gustian, kemarin.
Eri Gustian juga berharap permainan tradisional ini bisa masuk menjadi agenda tahunan pemerintah kota pariaman untuk diperlombakan.
Sementara itu Andre Wahyudi Ketua Pelaksana Lomba Permainan Tradisional yang juga merupakan seorang guru di SD 21 Jalan Kereta Api mengatakan bahwa, lomba ini diadakan dengan tujuan untuk melestarikan budaya bangsa, mengurangi pengaruh buruk diera globalisasi, mengembalikan marwah olahraga tradisional sebagai olahraga permainan dan olahraga prestasi, serta ajang untuk menjalin tali silaturahmi.
Lomba tradisional ini diikuti oleh 60 SD/MI sederajat yang ada di kota pariaman. Adapun permainan tradisional yang dilombakan adalah lomba pacu upiah, lomba tangkelek panjang, dan lomba balab karung estafet.
Pacu Upiah adalah permainan yang dimainkan oleh dua orang anak atau lebih. Karena, permainan ini tidak bisa dimainkan sendiri, maka harus berkelompok. Upiah merupakan lembaran dari pelepah pohon pinang yang sudah tua yang nantinya menjadi sebagai alat yang dipergunakan dalam kompetisi ini.
Tangkelek (Terompah Panjang) adalah terompah deret dari papan bertali karet yang panjang. Permainan ini menggunakan sebuah alas kaki (Tarompa) yang terbuat dari kayu berukuran panjang untuk dipakai oleh beberapa orang sekaligus.
Mereka harus memakai tangkelek (terompah panjang) dan berjalan selaras, berbarengan dari garis start hingga ke garis finish.Permainan ini bertujuan untuk membangun hubungan kerjasama dan kekompakan antar anggota di dalam tim agar dapat berjalan seirama. Terakhir lomba balap karung estafet. Olahraga ini merupakan salah satu permainan tradisional yang populer di berbagai daerah di Indonesia. Permainan ini sering dimainkan dalam acara perayaan atau festival. Balap Karung Estafet melibatkan beberapa peserta yang harus melewati garis finish dengan melompat dalam karung kain secara estafet. (efa)