Pembusukan sampah orÂganik menimbulkan gas metana. Gas Metana adalah salah satu gas rumah kaca yang meÂnyebabkan pemasan global. Gas metana adalah gas yang bila pada suhu ruangan dan tekanan standar tidak berbau dan tidak berwarna, terdiri dari satu atom karbon dan empat atom HidÂrogen dan dapat dihasilkan oleh alam maupun industri.
Secara natural, reservoir metana dapat ditemukan baik di bawah tanah juga dibawah dasar laut, terbentuk melalui proses geologis dan biologis, dimana gas metana dibawah permukaan tersebut umumnya berwujud beku selayaknya es dikenal sebagai metana klatrat atau metana hidrat. Metana memiliki titik diniah -161,50 C pada tekanan 1 atm. Sebagai gas, mudah terbakar dalam rentang konsentrasi 5,4-17% di udara pada tekanan standar.
Dalam kegiatan ini beliau menyampaikan betapa pentingÂnya dalam pembuatan eco enzyme apalagi kejadian longsor pada tanggal 20 Desember 2023 di TPA Payakumbuh yang mengakibatkan tertimbunnya areal pertanian dan menyebabkan kerusakan puso/gagal panen pada tanaman padi (2,24 ha) dan cabe (0,35 ha).
Dengan adanya Eco Enzyme produk yang kita gunakan dirumah sebagian besar meÂnganÂdung bahan kimia sintetis, yang berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan. Kemasan dari produk yang dibuang seperti plastik mencemari lingkungan, karena hanya sebagian kecil yang di daur ulang.
Eco Enzyme adalah alternatif alami dari bahan bernahaya sintetis di rumah. Dengan memÂbuat eco enzyme kita dapat mengurangi limbah kimia sintetis, dan sampah plastik sisa keÂmasan produk rumah tangga pabrikan. Dengan membuat eco enzyme kita telah berpartisipasi mengurangi beban bumi seÂkaligus menerapkan gaya hidup minim kimia sintetis.
Untuk bahan pembuatan Eco enzyme terdiri dari gula merah, sisa buah atau sayuran dan air. Bahan ini menggunakan perÂbandingan 1:3:10 dan jumlah yang disarankan untuk volume maksimal air = 60% dari volume wadah. Contohnya, volume wadah 10 Liter, volume maksimal air 6 Liter, Air 6 Liter sama dengan 6 Kg, gula merah = 600 Gram dan bahan organik 1.800 Gram.
Dalam pembuatan eco enzyme wadah yang bisa diguÂnakan berupa wadah berbahan plastic, wadah boleh besar / kecil dan wadah memiliki tutup berÂmulut lebar. sedangkan yang tidak disarankan berupa wadah bermulut sempit tidak disarankan rentan meledak, wadah kaca tidak boleh – rentan pecah dan wadah logam tidak boleh – mudah karatan.
Sedangkan air yang bisa digunakan berupa air isi ulang, air gallon, air hujan (yang ditamÂpung langsung dari langit (tidak melalui genteng dan pipa), sebaiknya diendapkan 24 jam), air sumur, air buangan AC dan air PDAM (sebelum digunakan, didiamkan selama min. 24 jam (agar kaporit mengendap dan bisa dipisahkan).
Untuk bahan gula bisa mengÂgunakan molase, gula merah tebu, gula kelapa, gula aren, gula lontar. Tapi tidak disarankan menggunakan gula pasir. Dan bahan sisa sayur dan buah bisa menggunakan Semua sisa buah / sayuran dapat digunakan untuk membuat eco enzyme, kecuali yang : Sudah dimasak (direbus, digoreng, ditumis), Busuk, berulat, berÂjamur, Berminyak (seperti kelapa dan ampasnya), Kering keras dan Berbau menyengat.
Tips dalam pembuatan eco enzyme terdiri dari sisa buah, sayuran dipotong sesuai keterÂsediaan waktu masing-masing. semakin banyak jenis bahan yang digunakan, semakin kaya hasil Eco-Enzyme. Selanjutnya, jika kita memiliki wadah besar & gula yang cukup, tetapi sayuran tidak cukup, maka kita bisa mencicilnya sedikit demi sedikit yang terdiri dari siapkan wadah berisi air dan gula sesuai takaran, masukkan bahan orÂganik yang tersedia, catat beÂratnya, setiap menambahkan bahan organik catat beratnya, setelah bahan memenuhi taÂkaran, catat tanggal tersebut sebagai tanggal pembuatan eco enzyme.
Langkah pembuatan eco enzyme, pertama, bersihkan wadah dari sisa sabun atau bahan kimia. Kedua, ukur volume wadah. Ketiga, ,masukkan air bersih maksimum sebanyak 60% dari volume wadah. KeÂempat, masukkan gula sesuai takaran, yaitu 10 % dari berat air. Kelima, masukkan potongan sisa buah, sayuran, yaitu 30% dari berat air, lalu aduk rata. Keenam, tutup rapat sampai panen Belri label tanggal pemÂbuatan dan tanggal panen.
Perlu diingat bahwa tidak ada keharusan buka dan aduk tidak ada keharusan meremas bahan organik pastikan wadah tertutup serapat mungkin. Lokasi penyimpanan Tidak terkena sinar matahari langsung Untuk menghindari kontaminasi, temÂpatkan wadah larutan fermentasi di tempat yang tidak terkena sinar matahari langsung, memiliki sirkulasi udara yang baik, jauh dari Wi-Fi, tong sampah, tempat pembakaran, bahan-bahan kimia.
Pengemasan hasil eco enzyme bisa dikemas di botol kaca atau plastik tertutup rapat. DisaÂrankan Eco Enzyme dikemas di botolbotol kecil untuk alasan kepraktisan danmenjaga kuÂalitas. Sedangkan standar eco enzyme yang baik memenuhi persyaratan pH dibawah 4.0, aroma asam segar khas ferÂmentasi, tidak terkontaminasi, khusus untuk pengobatan seÂbaiknya di panen 6 bulan sejak tanggal pembuatan dan khusus untuk pertanian, sebaiknya nilai tds diatan 5.000 ppm.
Dalam kegiatan ini peserta juga wajib menulis tanggal pembuatan dan jadwal pemÂbukaan dan penutupan tempat fermentasi eco enzyme agar menghindari kesalahan dalam membedakan antara ecoenzyme yang sudah jadi (matang) dan yang belum jadi (belum matang).
Manfaat eco enzyme diguÂnakan untuk perawatan dan kesehatan, lingkungan makro, peternakan, dan pertanian. Dalam kegiatan ini, peserta sangat senang dan mengÂhasilkan eco enzyme dari samÂpah organik yang bisa dibawa pulang. (*)















