PADANG, METRO
Memperingati Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-XXII, Tingkat Provinsi Sumbar, Badan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sumbar menggelar berbagai rangkaian kegiatan bakti sosial (baksos).
Kepala BKKBN Sumbar H Nofrijal MA mengatakan, rangkaian kegiatan tersebut, berupa kegiatan donor darah di kantor BKKBN Sumbar, Jalan Khatib Sulaiman, Rabu (5/8), bekerja sama dengan unsur TNI. Sebelumnya, juga ada kegiatan pelayanan kesehatan gratis di GOR Agus Salim.
”Selain itu, bersama Dinas Sosial Sumbar juga ada penyerahan 100 paket sembako untuk keluarga kurang mampu,” terang Nofrijal, saat kegiatan donor darah, Rabu (5/8) di kantor BKKBN Sumbar.
Melalui Harganas ke-XXII, BKKBN Sumbar bekerjasama dengan Yayasan Kanker Indonesia, juga menggelar pelayanan KB dan IVA Test Kanker Serviks. ”Kegiatan ini dilakukan karena hasil survei Yayasan Kanker Indonesia, sekitar 70-80 persen masyarakat, terdeteksi dini berpotensi terserang penyakit kanker,” terang Nofrijal.
Rangkaian kegiatan bakti sosial lainnya berlanjut dengan kegiatan mengunjungi panti asuhan dan panti jompo. Kemudian, pada peringatan Harganas, juga akan dilaksanakan seminar, zikir dan pertandingan olahraga.
Untuk peringatan puncak 7 Agustus, dipusatkan di Tanjung Pati, Kabupaten Limapuluh Kota. Peringatan puncak diisi dengan kegiatan seminar bertajuk ”Keluargaku Sorgaku”, yang menghadirkan pemateri Bupati Limapuluh Kota Alis Marajo dan Ketua MUI Padang Duski Samad.
Pada peringatan puncak tersebut, juga dilaksanakan Pembukaan Gelanggang Dagang. Hadir pada peringatan puncak Harganas tersebut, Kepala BKKBN Surya Chandra Surapaty dan Gubernur Sumbar Irwan Prayitno.
Nofrijal tidak memungkiri, tantangan untuk menuju keluarga bahagia, harmonis dan sejahtera ke depan semakin berat. Karena itu, melalui Harganas Tahun ini yang mengusung tema “Membangun Karakter Bangsa dari Keluarga”, maka BKKBN Sumbar dalam program dan kegiatannya menyentuh seluruh elemen keluarga, agar dapat mewujudkan sebuah keluarga yang bahagia, harmonis dan sejahtera.
Terwujudnya tujuan keluarga tersebut, BKKBN miliki beberapa indikator (ukuran-red) yakni, bidang pelayanan KB, kesejahteraan keluarga dan pengendalian penduduk. Untuk bidang KB, dapat diukur sejauh mana masyarakat memahami kontrasepsi jangka panjang.
Data BKKBN Sumbar menyebutkan, hingga Juli, Sumbar telah berhasil memenuhi pencapaian target nasional dalam pelayanan bidang KB. Di mana, hingga Juli hanya sekitar 900 orang yang belum terlayani KB.
Begitu juga berdasarkan indikator kesejahteraan keluarga, BKKBN Sumbar juga telah melampui rata-rata nasional.Indikator kesejahteraan keluarga ini, dilihat dari persepsi keluarga, kegiatan bina balita, konseling, lansia dan LPPKS.
Sedangkan berdasarkan pengendalian penduduk, menurut Nofrijal pertumbuhan jumlah penduduk per tahun mencapai 1,4 persen. Tidak dipungkirinya, saat ini muncul kekuatiran pertumbuhan penduduk di Sumbar. Tingginya angka pertumbuhan penduduk disebabkan karena faktor tingkat kelahiran dan migrasi (perpindahan penduduk).
Saat ini, angka kelahiran di Sumbar mencapai angka 2,7 persen. Di atas rata-rata nasional 2,5 persen. Sedangkan orang yang ber-KB menurutnya, mencapai angka 13 persen dan harus ditekan 3 hingga 5 persen. Di Sumbar, menurutnya, tingkat kelahiran usia perkawinan rata-rata usia 21-22 tahun menurutnya, cukup bagus.
“Tingginya angka kelahiran, karena masih ada beberapa daerah di Sumbar yang berada di pelosok-pelosok dan masih terisolir yang belum terjangkau program dan kegiatan kita,” terangnya. (fan)