Gaet Pemilih Millineal, KPU Gelar Talk Show

PADANGPARIAMAN, METRO – Menggaet dan meningkatkan partisipasi para pemilih millineal, jajaran KPU Padangpariaman Rabu kemarin menggelar acara Talk Show, menghadirkan nara dua orang sumber , masing-masing Mak Inggi Jambak seorang karikaturis dan dan Ajo Wayoik, selaku Owner Kaus Wayoik Piaman. Sepeti diakui Ketua KPU Padangpariaman, Zulnaidi, kemarin, kegiatan yang digelar KPU di hall Dinkes Padangpariaman Rabu kemarin antara lain menghadirkan jajaran PPK, para relawan demokrasi, serta para peserta lomba vlog dan lomba poster yang digelar oleh KPU Padangpariaman.
Lebih jauh Zulnaidi menambahkan, kiranya perlu disadari bersama oleh masyarakat, bahwa penyelenggaraan pemilihan umum adalah pestanya rakyat Indonesia. Karena itu seperti diatur dalam aturan peraturan perundang-undangan, dalam hal ini rakyatlah yang memiliki kedalatan penuh terhadap penyelenggaraan pemilu ini.
“Jadi ini perlu disadari oleh masyarakat, sehingga masyarakat harusnya jangan sampai mau diatur oleh pihak manapun termasuk oleh parpol l peserta pemilu. Karena yang berdaulat itu adalah rakyat bukannya peserta pemilu,” terangnya.
Selain itu lanjutnya, penanaman nilai-nilai budaya dan kearifan lokal juga mestinya harus bisa menjadi perhatian khusus dalam pelaksanaan pemilu. Karena bagaimanapun hal itu merupakan bagian penting dari jati diri masyarakat selama ini.
“Oleh sebab itulah, melalui pelaksanaan pemilu kali ini hendaknya bisa dilahirkan beragam kreatifitas yang berlandaskan pada nilai-nilai budaya dan kearifan lokal. Jadi bukan sebaliknya, pemilu jangan sampai semakin memiskinkan nilai-nilai kreatifitas di kalngan masyarakat, teruma bagi kalangan kaum muda yang dikenal juga dengan kaum milenial,” terangnya.
Untuk itulah selaku Ketua KPU pihaknya berharap agar pada pelaksanaan pemilu kali ini hendaknya bisa melahirkan beragam kreatifitas di kalangan kaum muda, Ituilah salah satu alasan KPU dalam menggelar lomba vlog dan lomba poster yang melibatkan kaum muda atau kalangan milenial yang ada.
Senada dengan itu, Ajo Wayoik selaku nara sumber tak ayal mengritisi minimnya kreatifitas yang dilahirkan para caleg dalam penyelenggaraan iven pemilu seperti yang sedang dewasa ini. Padahal menurutnya, pelaksanaan pemilu harusnya bisa melahirkan beragam kreatifitas oleh para caleg yang ada. Apakah itu dalam bentuk lahirnya beragam karya melalui poster, video dan lain sebagainya.
“Coba saja kita perhatikan saja, pelaksanaan pemilu yang harusnya bisa melahirkan beragam kreatifitas di dalamnya, justeru membuat kita menjadi serba salah dan risih. Bahkan sampai-sampai urusan warna baju atau angka-angka pun bisa saja dikaitkan dengan kepentingan politik tertentu. Padahal seharusnya tidak seperti itu. Pemilu mestinya bisa melahirkan beragam kreatifitas di dalamnya, termasuk bagaimana menjadikan budaya sebagai landasan utamanya,” terangnya.
Seperti diketahui sebut Ajo Wayoik, pepatah dan nilai adat Minangkabau sendiri sebenarnya cukup kaya dengan kandungan nilai demokrasi. Seperti ungkapan elok-elok nan di ateh, nan di bawah kok maimpok. Tirih kok datang dari bawah dan sebagainya. “Ini semua menunjukkan, bahwa kekuatan rakyat itu adalah di atas segala-galanya,” tegasnya.
Senada dengan itu, Mak Inggi dalam paparannya mengajak generasi muda di Padangpariaman untuk bisa terus menggali kekayaan khazanah kearifan budaya yang ada di negeri yang bernama Minangkabau. Karena bagaimanapun nilai-nilai kearifan lokal atau budaya mestinya harus terus bisa dikembangkan sehingga mampu melahirkan kreatifitas tertentu di kalangan generasi muda, termasuk dalam pelaksanaan pemilu yang ada saat ini. (efa)

Exit mobile version