AGAM, METRO – Sereh (serai) wangi akhir-akhir ini menjadi perhatian banyak kalangan di Kabupaten Agam, terutama masyarakat petani. Kenapa tidak, tanaman satu ini cukup begitu menjanjikan sebagai usaha perkebunan rakyat. Di Agam, yang sudah membudidayakan tanaman tersebut adalah Kelompok Hutan Kemasayakatan (HKM) Kampuang Malayu, Jorong Balai Ahad, Nagari Lubuk Basung, Kecamatan Lubuk Basung.
Menyinggung produktivitas, Kepala KPH Agam Raya Ir Afniwirman mengatakan, 1 ha sereh wangi menghasilkan 10 ton sereh segar. Bila disuling, 1 ton sereh segar akan menghasilkan minyak sereh sekitar 7 sampai 8 kg. Saat ini 1 kg minyak sereh wangi dihargai pedagang sekitar Rp300.000. Harga itu kondisi di tempat produksi, dalam artian pembeli datang ke lokasi HKM. “Dari 10 ha tanaman sereh wangi milik HKM Kampuang Malayu, baru 7 ha yang bisa dipanen. Hasil panen perdana bulan lalu, mampu menghasilkan 70 Kg minyak atsiri,” kata Afniwirman.
Yang menggembirakan, menurut Afniwirman, pihak Bank Nagari Cabang Lubuk Basung tertarik untuk membantu permodalan usaha kebun sereh wangi HKM Kampuang Malayu tersebut.
Karena begitu menjanjikan, dua kelompok HKM menyatakan keinginannya untuk mengikuti langkah HKM Kampuang Malayu. HKM dimaksud adalah HKM Pasia Laweh, Kecamatan Palupuh dan HKM Sitalang, Kecamatan Ampek Nagari.
“Berkemungkinan Kelompok HKM Pasia Laweh terlebih dahulu melakukan usaha kebun sereh wangi, bekerja sama dengan KPH Agam Raya. Alasannya, kelompok itu lebih siap dan sudah memiliki Badan Usaha Milik Nagari (BUMNag) yang lebih mapan,” ujar Afniwirman.
Walau demikian, bukan berarti pihak KPH Agam Raya tidak akan melakukan kerja sama dengan Kelompok HKM Sitalang. Hanya mungkin setelah realisasi kerja sama dengan Kelompok HKM Pasia Laweh.
Disebutkan, nanti pemasaran minyak sereh wangi akan dilakukan BUMNag masing-masing nagari, yang menghasilkan minyak sereh wangi. Dengan demikian, akan terjadi sinergitas antara Kelompok HKM dengan BUMNag. “Bila pemasaran produk anak nagari ditangani BUMNag, akan terjadi penasaran satu tangan yang berarti kepastian harga semakin bisa dilakukan,” ujar Afniwirman.
Dijelaskan, cukup sekali menanam, sereh wangi akan menguntungkan berkali-kali. Cara membudidayakan sereh wangi pun mudah dan murah. Biaya penanaman maupun biaya perawatan terjangkau. Sekali menanam bibit sereh wangi, panen perdana dapat dilakukan pada umur 6 bulan, rata-rata per-tahun panen bisa empat atau tiga bulan sekali.
Menurutnya, sereh wangi merupakan tanaman yang memiliki banyak manfaat. Di antaranya sebagai penghasil minyak atsiri. Tanaman ini mudah dibudidayakan dan tidak menuntut perlakuan khusus, sehingga bagi masyarakat yang berminat mengembangkannya peluang terbuka lebar. (pry)
Komentar