BUKITTINGGI, METRO – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Bukittinggi menggelar sosialisasi partisipatif untuk penyandang disabilitas pada pemilu 2019, Rabu(6/3) lalu. Sebanyak 148 orang, disabilitas yang ikut hadir ikuti acara sosialisasi tentang bagaimana cara pemilihan. Kemudian, bagaimana hak pemilih disabilitas dalam memberikan hak suara mereka.
Hadir dalam kesempatan sosilisasi itu, Ketua Bawaslu Bukittinggi, Ruzi Hariadi menjelaskan, bagaimana penyandang disabilitas untuk melakukan pemilihan ke TPS pada 17 April mendatang.
Pawaslu mengajak penyandang disabilitas agar tidak mau diperalat oleh orang-orang tertentu untuk pemilihan suara. Selagi ada orang yang dipercaya supaya diminta menemani saat pemilihan ke TPS. Kemudian diseret seret untuk kepentingan politik praktis kelompok tertentu, demi kepentingan kelompok tertentu.
“Kami dari Pawaslu Kota Bukittinggi, ingin bersosialisasi kepada masyarakat, setiap elemen dan LSM. Pada hari ini kami bersosialisasi kepada penyandang disabilitas tuna rungu dan tuna netra,” ungkap Hariadi.
Kemudian Panwaslu menyampaikan supaya disabilitas agar bisa lebih menjaga hak pilih tanpa ada kecurangan oleh pihak lain. “Contoh kadang surat suara bisa saja di rusak atau diganti dengan yang sudah dibolongkan sebelumnya. karena itu disabilitas mencari orang yang lebih bisa dipercaya untuk pergi ke TPS,” ungkap Hariadi.
Setalah itu disabilitas juga mempertanyakan kepada Panwaslu tentang pindah tempat pemilih, karena ada yang sedang berkerja di luar kota dan bagaimana cara untuk. memilih nanti. ”Kami menjelaskan, supaya mendatangi PPS di nagari atau kelurahan masing-masing terlebih dahulu untuk proses pemindahan tempat pemilih,” ujar Hariadi. (u)